Follow Us

Angka Kematian Akibat Bunuh Diri Meningkat Tajam di Masa Pandemi Corona, Pemerintah Jepang Kalang Kabut hingga Tunjuk Menteri Kesepian untuk Atasi Masalah Pelik Ini

Ruhil Yumna - Sabtu, 20 Februari 2021 | 16:00
Ilustrasi depresi
harvard health - Harvard University

Ilustrasi depresi

Catatan tersebut menjadi rekor terendah sejak pencatatan resmi dimulai pada tahun 1899.

Ini bukanlah masalah sampingan. Masyarakat Jepang benar-benar bisa punah jika hal ini terus-terusan terjadi.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah memberikan solusi untuk permasalahan yang diperburuk selama pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Buntut Pernyataannya yang Sebut 'Perempuan Terlalu Banyak Omong', Yoshiro Mori Pilih Mundur dari Presiden Olimpiade Tokyo 2020

Penunjukkan Menteri Kesepian

Yoshihide Suga, Sekretaris kabinet Jepang yang digadang-gadang akan gantikan posisi Shinzo Abe.

Yoshihide Suga, Sekretaris kabinet Jepang yang digadang-gadang akan gantikan posisi Shinzo Abe.

Di tengah pandemi virus corona yang masih berlangsung, banyak orang menderita secara fisik maupun mental, tak terkecuali Jepang.

Untuk mengatasi masalah ini, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah menunjuk seorang politikus Tetsushi Sakamoto menjadi Menteri Kesepian.

Sakamoto akan mengurusi kementerian yang mengatasi kesepian dan isolasi yang menjadi semakin umum di Jepang selama pandemi ini.

Penunjukan kabarnya diberlakukan setelah muncul laporan yang menunjukkan bahwa jumlah kasus bunuh diri di Jepang meningkat selama setahun terakhir.

Dia antara kasus bunuh diri tersebut, jumlah mayoritasnya adalah wanita dan kaum muda sebagaimana dilansir dari World of Buzz, Jumat (19/2/2021).

Peneliti berpendapat, banyaknya wanita yang bunuh diri selama pandemi dikarenakan wanita cenderung lebih banyak bekerja di sektor ritel dan jasa. Sehingga, saat pandemi seperti ini, mereka kehilangan pekerjaan dan menjadi depresi.

Source : intisari, Kompas

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest