GridHype.ID - Sebuah keputusan besar diambil oleh Presiden Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori.
Dilansir GridHype.ID dari Kompas.com baru-baru Mori memilih mundur dari jabatannya.
Keputusan Mori tersebut disinyalir imbas dari komentar bernada seksis yang ia lontarkan.
Berdasarkan laporan berita Fuji News pada Kamis (10/02/2021), Mori mundur usai kedapatan menyatakan jika 'perempuan terlalu banyak omong'.
Sontak ujaran seksis tersebut menuai banyak pro-kontra.
Harian Jepang Mainichi dalam cuitannya menyampaikan jika Mori bertanggung jawab atas pernyataannya yang merendahkan perempuan itu.
"Yoshiro Mori, Chairman Komite Panitia Olimpiade dan Paralimpiade sudah menginformasikan niatnya untuk mundur," ulas Mainichi.
Diyakini jika Mori akan mengumumkan pengunduran dirinya itu pada saat Komite Olimpiade Tokyo di hadapan dewan eksekutif pada Jumat (11/02/2021).
Dari laporan Daily Mirror, ujaran seksis itu Mori lontarkan dalam pertemuan dewan Komite Olimpiade Jepang di pekan pertama Februari.
Praktis ujaran itupun menjadi sorotan.
Pasalnya kala itu Jepang tengah disibukkan sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 yang ditunda lantaran pendemi.
Melihat dampak yang timbu dari ucapannya, Mori yang merupakan Perdana Menteri Jepang 2000-2001 itu pun memohon maaf.
Namun sayang, kecaman terus mengalir padanya.
"Saya tidak mendengarkan perempuan terlalu banyak. Jadi, saya tak tahu," kilahnya saat dicecar apakah dia sungguh berpikir wanita banyak omong.
Usai pernyataan itu meluas, tagar 'Mori Mundurlah' pun jadi trending topic di Jepang.
Dalam sebuah wawancara, Mori berujar jika ucapannya itu muncul sebagai buah pengalamannya dengan istri, putri dan cucunya.
Kendatipun begitu ia tetap merasa apa yang ia ucapkan itu tidaklah pantas.
Baca Juga: Nekat, Wanita Jepang Ini 10 Tahun Sembunyikan Mayat Ibunya di Kulkas, Ini Motifnya
"Saya merasa sangat menyesal dan saya berharap bisa menarik kembali ucapan saya," ujar politisi berusia 83 tahun itu.
Tak hanya masyarakat umum, kecaman juga mengalir dari para atlet, salah satunya Naomi Osaka.
"Saya merasa itu adalah pernyataan terbodoh yang pernah saya dengar," kata petenis peringkat 23 dunia itu kepada France24.
Yoko Shida, profesor hukum konstitusional di Musashino Art University berkata, ucapan Mori bertentangan dengan etos Komite Olimpiade Internasional (IOC).
(*)