Pasien positif Covid-19 tersebut bahkan bisa sembuh dalam waktu 4 hari saja setelah diberikan obat.
Hanya satu pasien yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Alhasil obat Covid-19 ini kemudian didorong untuk dilakukan penelitian dan pengujian lebih lanjut.
Obat eksperimental itu diciptakan kurang dari setahun yang lalu, dan didorong ke dalam penelitian dan pengujian.
Menurut Arber penemuan obat baru semacam itu dapat menurunkan beban komunitas medis, dengan atau tanpa pandemi hilang.
"Bahkan jika vaksin melakukan tugasnya dengan baik, dan bahkan jika tidak ada mutasi baru, dengan satu atau lain cara, virus corona akan tetap bersama kita. Itulah mengapa kami mengembangkan obat khusus ini: EXO-CD24. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya
Baca Juga: Kemenkes Sebut Langkah Terakhir, Penolak Vaksin Covid-19 Bakal Diberi Sanksi
Para ilmuwan menjelaskan, bahwa obat yang disebut EXO-CD24 memiliki kemanjuran 96%, sebagaimana dibuktikan oleh studi awal.
Hingga saat ini, memang belum ada obat penawar virus corona yang berhasil dibuat secara global.
Bahkan beberapa obat seperti Tocilizab, Favipiravir, Remdesivir semuanya telah digunakan kembali dan memiliki risiko efek samping.