GridHype.ID - Indonesia masih diselimuti pandemi virus corona (covid-19).
Sebagai salah satu upayameminimalisirpenyebaran virus Covid-19, pemerintah menggalakkan protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak).
Selain itu, pengelolaan limbah medis juga perlu diperhatikan.
Melansir dari tribunnews.com, limbah medis selama masa pandemi covid-19 semakin menjadi persoalan yang serius.
Pasalnya, limbah yang termasuk B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) tersebut kini kian menumpuk dibandingkan pada masa awal pandemi.
Tak hanya dari rumah sakit, limbah medis kini juga dapat bersal dari rumah tangga.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa selama pandemi sejak Maret 2020 hingga Februari 2021 timbunan limbah medis covid-19 semakin menumpuk.
"Untuk sampah medis yang harus ditangani bersama. Dengan melihat situasi, maka seharusnya aktivitas sehari-hari juga turut menyumbang. Misalnya orang harus pakai masker, sehingga dengan pakai masker dia ganti setiap hari maskernya dan sampah medis masker ini akan semakin banyak," ungkapnya dalam webinar bertema 'Penguatan Pengelolaan Limbah Medis Covid-19 di Fasyankes' melalui kanal Youtube Direktorat Kesehatan lingkungan pada Senin (15/2/2021).
Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 KLHK, Sinta Saptarina mengungkapkan data terkait limbah medis Covid-19 sejak Maret 2020 mencapai 7500 ton.