Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kabar Gembira! Hampir Setahun Mewabah, Kasus baru Covid-19 Turun 16 Persen Sedunia

Ruhil Yumna - Jumat, 19 Februari 2021 | 05:30
Tenaga kesehatan membawa pasien, kritis.
Radio France

Tenaga kesehatan membawa pasien, kritis.

GridHype.ID - Kabar yang menggembirakan akhirnya datang dari dunia medis.

Dikutip dari Kompas.com, dikabarkan jika jumlah kasus baru Covid-19 yang dilaporkan di seluruh dunia turun 16 persen pekan lalu yaitu total 2,7 juta kasus, menurut Badan Kesehatan Dunia ( WHO).

Tak hanya itu, angka kematian baru juga dilaporkan turun 10 persen menjadi 81.000 jika dibandingkan minggu sebelumnya, kata WHO pada Selasa malam (16/2/2021).

Baca Juga: Sering Kontak Fisik dengan Aurel yang Terpapar Covid-19, Atta Halilintar Pamer Hasil Swab PCR Miliknya

Kemudian lima dari enam regional WHO di dunia melaporkan persentase penurunan dua digit dalam kasus baru, dengan hanya Mediterania yang menunjukkan peningkatan yaitu 7 persen.

Pekan lalu jumlah kasus baru turun 20 persen di Afrika dan Pasifik Barat, 18 persen di Eropa, 16 persen di Amerika, dan 13 persen di Asia Tenggara.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (15/2/2021) mengatakan, kurva kasus baru menurun selama lima pekan beruntun.

Kurva turun hampir setengahnya sejak mencatatkan 5 juta kasus lebih pada minggu kedua Januari (tanggal 4-10).

"Ini menunjukkan bahwa protokol sederhana kesehatan masyarakat berhasil, bahkan dengan adanya varian baru," kata Tedros dikutip dari AFP.

"Yang penting sekarang adalah bagaimana kita menanggapi tren ini.

Apinya belum padam, tapi kita telah memperkecil ukurannya."

"Kalau kita berhenti memadamkannya di front mana pun, api akan kembali membesar," lanjutnya.

Baca Juga: Pandemi Belum Usai, Limbah Medis dari Covid-19 yang Menumpuk Jadi Permasalahan Serius Lainnya, Pemerintah Dituntut Untuk Putar Otak

Varian baru virus corona masuk 94 negara

Varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris kini dilaporkan menginfeksi 94 negara sampai Senin (15/2/2021).

Data terbaru dari WHO menunjukkan, ada 8 negara yang melaporkan kasus pertama varian baru Covid-19.

Kemudian transmisi lokal dari jenis baru virus corona dilaporkan terjadi di setidaknya 47 negara.

Lalu untuk jenis baru Covid-19 yang muncul di Afrika Selatan, kini sudah menjangkiti 46 negara usai bertambah 2.

Penularan lokal terjadi di setidaknya 12 negara.

Sementara itu varian baru virus corona dari Brasil sekarang terdapat di 21 negara setelah bertambah 6, dengan transmisi lokal di setidaknya 2 negara.

Covid-19 bisa berubah jadi endemik, ini penjelasan ahli

Menurut pejabat kesehatan AS, meskipun kasus Covid-19 terus menurun dan banyak warga Amerika menerima vaksinasi, virus corona sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat.

Baca Juga: Asal-usul Corona Jadi Misteri yang Tak Terpecahkan Bahkan oleh WHO, Guru Besar Unair Malah Singgung Covid-19 sebagai Virus Buatan

Melansir USA Today, pakar penyakit menular terkemuka AS Dr. Anthony Fauci menepis gagasan bahwa Covid-19 akan diberantas dalam beberapa tahun ke depan. Dia mengungkapkan hal tersebut dalam webinar yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Chatham House pada bulan November.

Kemungkinan SARS-CoV-2 akan tetap ada, kata para ahli kesehatan.

“Tampaknya virus ini kemungkinan besar akan tetap endemik di sejumlah populasi setidaknya untuk beberapa tahun, mungkin tanpa batas,” kata Tosh.

Sebuah studi pada bulan Januari menemukan bahwa virus itu dapat bergabung dengan barisan virus corona manusia yang ringan dan menyebabkan dingin dalam jangka panjang,” menurut para ilmuwan Universitas Emory dan Penn State University.

Model yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Science, membandingkan SARS-CoV-2 dengan empat virus corona flu biasa ditambah virus SARS dan MERS, yang muncul masing-masing pada tahun 2003 dan 2012.

Peneliti menentukan dari model bahwa jika novel coronavirus terus beredar di populasi umum dan kebanyakan orang terpapar sejak masa kanak-kanak, itu dapat ditambahkan ke daftar flu biasa.

Namun, menurut para ahli, masa depan virus corona bergantung pada banyak hal yang tidak diketahui.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Langkah Terakhir, Penolak Vaksin Covid-19 Bakal Diberi Sanksi

Misalnya saja, saat ini muncul varian baru dari Inggris dan Afrika Selatan, yang menurut penelitian mungkin lebih mudah menular.

Pejabat Kesehatan AS lebih mengkhawatirkan varian Afrika Selatan, karena data yang muncul menunjukkan vaksin Covid-19 yang ada tampaknya kurang efektif melawan varian ini.

Tosh memprediksi, bakal ada lebih banyak varian muncul seiring dengan meningkatnya kekebalan dan vaksin memaksa virus corona untuk bermutasi.

"Akan sulit untuk memproyeksikan seperti apa kondisi ini dalam lima tahun dari sekarang," katanya.

(*)

Source : kompas Kontan.co.id

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x