Follow Us

Usai Penyelidikan WHO di Wuhan Berakhir, Perdebatan AS dan China atas COVID-19 Justru Berlanjut

Dwi Purworahayu - Kamis, 11 Februari 2021 | 16:30
Penyelidikan WHO di Wuhan berakhir, pertengkaran AS-China atas COVID terus berlanjut
The Telegraph

Penyelidikan WHO di Wuhan berakhir, pertengkaran AS-China atas COVID terus berlanjut

GrisHype.ID - China meminta Amerika Serikat untuk mengundang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki asal-usul wabah COVID-19 di sana.

Hal ini dikarenakan perdebatan mengenai pandemi terus berlanjut setelah WHO menyelesaikan pekerjaan lapangannya di kota Wuhan di China.

Beberapa jam setelah tim WHO mengungkapkan temuan awal pada konferensi pers Wuhan, Washington mengatakan ingin meneliti data yang digunakan oleh tim.

Baca Juga: Pulang dari Bali Justru Terpapar Covid-19, Chef Juna Ungkap Dirinya Sempat Drop Hingga Pindah Rumah Sakit

Melansir dari reuters.com, data yang dimaksud adalah data yang menyimpulkan bahwa virus penyebab COVID-19 tidak berasal dari laboratorium di Wuhan dan kelelawar tetap menjadi sumber yang memungkinkan.

"Kami berharap pihak AS bisa seperti China, menegakkan sikap terbuka dan transparan, dan dapat mengundang pakar WHO ke AS untuk melakukan penelitian dan inspeksi penelusuran awal," juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.

Asal-usul pandemi virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan pada akhir 2019, sangat dipolitisasi dengan China yang mendorong gagasan bahwa virus itu berakar di luar perbatasannya.

Baca Juga: Muncul Gejala Baru Bernama Covid Tongue, Begini Penjelasan Para Ahli

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintahan Biden tidak terlibat dalam 'perencanaan dan pelaksanaan' penyelidikan WHO.

Mereka ingin melakukan peninjauan independen atas temuan dan data yang mendasarinya.

"AS secara independen memeriksa data WHO? WHO-lah yang harus memeriksa data AS," kata Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times.

"Apakah kita semua salah dengar, atau apakah juru bicara ini benar-benar tidak tahu malu?"

Source : reuters.com

Editor : Linda Fitria

Baca Lainnya

Latest