Namun, pegawai di salah satu kantor pemerintah ini kini lebih memilih naik mobil pribadi agar tidak tertular Covid-19.
"Kalau naik KRL antrenya lebih lama karena penumpang dibatasi. Takut tertular Covid-19 juga," katanya.
Dwi mengaku masih merasakan macet saat pulang pergi dari kantor ke rumahnya. Kemacetan masih ia temui di ruas-ruas jalan Jakarta Selatan, misalnya di Jalan Ciledug Raya, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mampang Prapatan, dan Jalan Gatot Soebroto.
"Waktu tempuh dari rumah ke kantor dan sebaliknya bisa sampai satu setengah jam. Kalau lagi macet-macetnya malah bisa lebih," kata dia.
Padahal, jika naik KRL sebelum pandemi dan disambung dengan ojek online, ia hanya menghabiskan waktu satu jam di jalan.
Ia menilai kemacetan ini masih terjadi karena banyaknya warga yang beralih dari transportasi umum ke kendaraan pribadi untuk menghindari penularan Covid-19.
"Kalau mau warga tetap pakai transportasi umum, ya unitnya harus ditambah supaya antre tidak lama dan tidak terlalu berdesak-desakan," ujarnya.
Penerapan LEZ dinilai tambah bikin macet
Sementara itu dilansir dari Wartakota, lantaran penerapan Low Emission Zone (LEZ) di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, berdampak negatif bagi lalu lintas.
Kemacetan terjadi di Jalan Gajah Mada dan Jalan Raya Pantura, Jakarta Utara. Kecametan sudah terjadi sejak Selasa (9/2/2021) pukul 15.00 WIB.
Kecametan di Jalan Gajah Mada sudah terjadi dari depan Pasar Glodok, Tamansari, Jakarta Barat.