Jadi tidak mungkin ada kerja sama antara papa saya dengan tersangka, itu yang bisa digarisbawahi," tegas Winda.
Respons lambat Maybank
Menurut Winda Earl, saat mengetahui tabungannya dan sang ibu Floletta senilai Rp 22 miliar raib, ia langsung mendatangi kantor pusat Bank Maybank.
Awalnya, Winda ingin bertemu pimpinan bank. Namun, saat itu Winda diminta untuk membuat laporan.
"Kita pertama datang ke kantor pusat menanyakan perihal ini, tapi kita tidak boleh ketemu dengan pimpinan pusat Maybank.
Nah, setelah itu kita disuruh buat laporan," kata Winda.
Selama satu bulan menanti, Winda mengatakan, tak ada respons dari pihak Maybank.
Winda baru mendapat respons setelah membuat laporan kedua.
"Nah, ketika buat laporan kita menunggu sebulan tidak ada balasan sama sekali.
Terus kita buat laporan lagi. Dua hari kemudian kita membuat laporan kedua, kita mendapat balasan bahwa masalah sudah terselesaikan," tutur Winda.
Baca Juga: Posisi Tidur ke Kanan atau Ke Kiri, Manakah yang Lebih Sehat? Begini Penjelasannya
Ia kecewa karena selama itu pihak Maybank tidak pernah menghubunginya untuk menyelesaikan masalah ini.