Horta mengungkap keheranannya tentang Pemerintah dan Bank Sentral yang bungkam terhadap 'bunga kejam' yang dibebankan cabang bank asing di Timor Leste.
Juga mengapa BCTL (Bank Sentral Timor Leste) dan banyak lembaga publik lainnya memilih bank-bank tersebut untuk simpanan dolar negara.
Ia mengungkap bahwa pada tahun 2019, cabang bank lokal dari bank asing tersebut mengambil simpanan$1 miliar.
"Sebuah pertanyaan yang harus ditanyakan dan harus dijawab... mengapa bank asing yang memberi pinjaman paling sedikit dan memberikan pinjaman dengan bunga mematikan adalah pilihan BCTL (dan bank lembaga publik) yang disukai untuk simpanan dolar negara kita?" tulisnya.
"Apakah simpanan ini disimpan di TL atau mendanai dan memperoleh bunga di luar negeri untuk bank asing ini," sambungnya.
Ramos Horta mengaku telah terlibat dengan ratusan pemimpin global yang menyerukan penghapusan hutang negara-negara Dunia Ketiga.
Ia menyayangkan bahwa saat negara Dunia Ketiga seperti Timor Leste menjadi korban pandemi dan kehancuran ekonomi, justru harus menghadapi masalah pinjaman.
"Dan apakah kita diharapkan untuk terus membayar kepentingan skandal yang dikenakan oleh pemberi pinjaman?" tulisnya.
Terlebih, atas kondisi tersebut pemimpin nasional Timor Leste belum memberikan pernyataan apapun atau mengambil langkah untuk melibatkan pemberi pinjaman dalam dialog.
"Paling tidak menengahi, menegosiasikan kembali hutang-hutang yang belum dibayar ini dengan bank," ujarnya.