Baca Juga: Jadi Tren di Masa Pandemi, Simak Yuk! Kesalahan Umum yang Kerap Dilakukan Saat Merawat Tanaman
"Per bulan Rp 3 miliar," ucapnya.
Yoyol menambahkan, produksi saus itu sudah ada sejak tahun 2000.
Ia mengatakan, saus tersebut tidak layak konsumsi dan tidak baik untuk kesehatan.
"Saus itu kan harusnya bahan dasarnya cabai, tapi ini cabai tidak ada sama sekali.
Ini dibuat dari bahan kimia, jadi bahan kimia ini pengganti cabai agar saus terasa pedas.
Baca Juga: Tak Hanya Baik untuk Mata, Siapa Sangka Wortel Ampuh Atasi Diare, Begini Caranya!
Timbulkan Masalah Kesehatan
Selain itu, (saus ini) memakai bahan pengawet dan juga pewarna untuk bahan tekstil," ujar Yoyol.
Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah ekstra cabai leoserin capsikum, ampas tapioka, ekstra bawang putih, bibit cairan tomato, sakarin, garam, pewarna sunset, pewarna jenis poncau, dan potasium fosfat.
"Ini jelas berbahaya kalau dikonsumsi, bisa menimbulkan beragam penyakit, seperti kanker, pencernaan terhambat, sakit tenggorokan, pengerasan usus, diare, dan penyakit lainnya," katanya.