Kesehatan mereka terus diamati oleh peneliti hingga tahun 2017.
Dalam rentang waktu 27 tahun, lebih dari 31.500 peserta meninggal dunia.
Dari pengamatan tersebut, para peneliti menyimpulkan orang yang melaporkan makan setidaknya satu porsi gorengan per hari memiliki risiko 8 persen lebih tinggi mengalami kematian dini.
Para penyuka gorengan itu juga memiliki risiko penyakit kardiovaskular 8 persen lebih tinggi.
Meski begitu, konsumsi gorengan tampaknya tidak sesuai dengan risiko kematian akibat kanker.
Padahal, beberapa penelitian sebelumnya sering menghubungkan konsumsi gorengan dengan kanker.
"Kami tahu pola makan penting untuk pencegahan kanker atau penyintas kanker, tetapi tidak semua komponen makanan (tampaknya sama penting)," kata Bao.
Gorengan yang paling berkaitan dengan kematian dini dalam penelitian ini adalah ayam goreng dan ikan goreng dibanding makanan ringan seperti kentang goreng atau keripik.
Perbedaan ini, menurut Bao, mungkin berhubungan dengan cara makanan itu disiapkan.
Misalnya, banyak restoran menggunakan kembali minyak ketika memasak makanan.
Menurut Bao, menggunakan kembali minyak bisa meningkatkan produk sampingan berbahaya yang ditransfer ke makanan.