Tetapi dilansirBusiness Insider,Senin (25/5/2020), sejauh ini hanya 7,3 persen orang Swedia yang punya antibodi.
Baca Juga: Nangis Lihat Kondisi Pasar yang Ramai, Sosok Ini Sebut Surabaya Bisa Menjelma Jadi Seperti Wuhan
Hal itu terungkap dalam studi yang berasal dari pemeriksaan terhadap 1.100 warga Stockholm.
Sejauh ini, kasus virus corona di Swedia adalah yang tertinggi dibanding negara-negara Skandinavia lain seperti Norwegia, Finlandia, Denmark, dan Islandia.
Berdasarkan peta Johns Hopkins University, total kasus virus corona di Swedia adalah 33.459 kasus dengan kematian berjumlah 3.998.
Bila melihat total angka, kematian akibat virus corona di Swedia lebih rendah ketimbang negara-negara Eropa yang menerapkan lockdown, seperti Inggris, Prancis, dan Italia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Patut Berbangga, Jawa Barat Ditetapkan sebagai Daerah Terbaik Penanganan Covid-19
Akan tetapi, angka kematian harian akibat virus corona per 1 juta orang di Swedia sudah lebih tinggi dari Italia, Inggris, bahkan melebihi Amerika Serikat.
Namun pemerintah Swedia, melalui Tegnell, masih tetap percaya diri.
Menurutnya, Swedia akan berhasil dalam jangka panjang ketika melawan gelombang kedua virus corona.
"Pada musim gugur akan ada gelombang kedua," ujar Tegnell kepada Financial Times.
"Swedia akan memiliki level imunitas tinggi dan jumlah kasus kemungkinan akan cukup rendah."