Mereka terus menjaga tubuhnya di rumah selama tiga hari.
"Kami tidak berdaya, tidak ada yang bisa dituju. Semua menjadi lebih sulit dan bahkan untuk mengurus kerabat," katanya.
"Bayangkan ada mayat di sana dan kami tidak bisa melakukan apapun, itu sangat sulit," jelasnya.
Kemiskinan, disorganisasi, dan pejabat yang tidak siap semuanya dipermasalahkan atas krisis yang terjadi.
Warga lain bernama Blanca Reyes, warga Guayaquil dan lainnya, menerima telepon bahwa ayahnya telah meninggal dunia setelah beberapa minggu dilaporkan membaik.
Tetapi berminggu-minggu kemudian setelah kematiannya, rumah sakit belum bisa memakamkannya.
Blanca kecewa dan menuduh pemerintah berusaha menutupi tingkat kegagalannya dalam menangani pandemi.
Menurut angka resmi virus corona di Ekuador, kematian yang dilaporkan hanya 1.063 dengan 26.336 tes positif, namun angka ini sepertinya dikecilkan oleh pemerintah untuk menutupi kegagalan dalam menangani pandemi ini.
Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul Mayat-mayat Menumpuk Hingga Dibiarkan Membusuk di Jalanan, Kota Ini Dijuluki 'Wuhan Baru' Setelah Banyak Rakyatnya Mati Akibat Covid-19
(*)