Follow Us

Angka Kematian Bertambah, Kota di Ekuador Tak Mampu Sediakan Peti Mati, Jenazah Pasien Corona Hanya Dimasukkan Kotak Kardus

None - Senin, 06 April 2020 | 14:35
(ilustrasi) Peti Mati
Freepik

(ilustrasi) Peti Mati

Baca Juga: Ingin Miliki Banyak Teman? Coba Jauhi 4 Hal Ini Agar Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Pernyataan pemerintah senada dengan Santiago Olivares, pemilik jaringan rumah duka yang mengaku kesusahan memenuhi pesanan peti mati.

"Saya menjual 40 unit dari cabang di pusat kota, kemudian 40 dari kantor pusat. Saya harus memesan 10 di akhir pekan, dan kami kehabisan," kata dia dilansir AFP.

Olivares menjelaskan, pemberlakuan jam malam selama 15 jam turut andil menghambat pasokan bahan baku peti seperti kayu dan besi.

Baca Juga: Berita Baik, Menko Perekonomian Umumkan Aturan Soal THR di Tengah Mewabahnya Virus Corona

Kantor wali kota dalam kicauannya di Twitter menyatakan, peti kardus itu akan memberi pemakaman yang layak bagi korban Covid-19.

Karena begitu banyaknya mayat, pemerintah lokal meminta bantuan militer untuk membantu petugas rumah duka agar menangani jenazah itu.

"Ini seperti rumah sakit di zona perang. Apa yang kami lihat persis seperti di film horor," kata seorang dokter di Rumah Sakit Teodoro Maldonado Carbo.

Baca Juga: Diiming-imingi Ongkos Rp700 Ribu, Driver Ojol 59 Tahun Ini Kena Tipu, Tempuh Jarak 230 Km Purwokerto - Solo, Begini Nasibnya

Dilansir The Guardian Minggu (5/4/2020), dokter anonim itu mengungkapkan dia dilarang istrinya bekerja.

Namun jika tak bertugas, bakal lebih banyak korban berjatuhan.

Saat ini, Ekuador mencatatkan 3.646 kasus penularan positif dan 180 kematian dari wabah yang pertama kali terjadi di Wuhan, China itu.

Source : Kompas.com

Editor : Linda Fitria

Baca Lainnya

Latest