Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tingkatkan Imun di Tengah Serangan Corona, Kurangi Asupan Gula Dinilai Bisa Jadi Solusi, Ini Alasannya

None - Rabu, 25 Maret 2020 | 09:00
Ilustrasi Gula
Freepik

Ilustrasi Gula

GridHype.ID - Di tengah wabah corona yang semakin meluas, upaya perindungan diri mutlak dilakukan masyarakat.

Hal ini dilakukan agar penyebaran tidak meluas dan tubuh bisa menangkalnya lebih dini.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan orang-orang adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh.

Baca Juga: Akses Situs Porno Jadi Hiburan Orang Malaysia Selama Lockdown, Peringkatnya Mencengangkan di Asia

Ya, meski tidak sebanding dengan kekuatan social distancing untuk membatasi penyebaran Covid-19, sistem kekebalan tubuh yang kuat juga menjadi perhatian utama.

Virus corona yang menyebar hingga pada tingkat yang mengkhawatirkan, memaksa kita untuk melakukan yang terbaik agar tetap sehat.

Namun, di saat yang sama sebagian besar dari kita menghabiskan waktu berhari-hari di rumah, yang berarti kita sering membuka lemari untuk mengambil kue dan es krim.

Baca Juga: Jadi Gerbang Masuknya Virus Corona, Kebiasaan Memegang Wajah Bisa Dihilangkan dengan 7 Cara Ini

Mungkin kita menganggap gula yang sedikit berlebih bukan masalah demi kenyamanan kita di rumah.

Namun, hal itu -ternyata, dapat berdampak negatif.

Efek berbahaya dari gula yaitu meningkatkan kecemasan hingga kematian dini, serta menekan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa penelitian mendukung kesimpulan bahwa gula mendatangkan petaka pada sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: 5 Langkah Usir Rasa Bosanmu Akibat Sosial Distancing, Dijamin Seru!

Tubuh dan gula Di saat gula dalam buah-buahan atau sumber alami lainnya dapat memberi sedikit energi pada tubuh, gula olahan cenderung mempunyai efek tidak menyenangkan pada tubuh secara keseluruhan.

"Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat memengaruhi sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh yang menargetkan bakteri."

" Gula memengaruhi cara sel darah putih kita menyerang bakteri," sebut ahli penyakit dalam dan gastroenterologi, Niket Sonpal.

"Kekurangan nutrisi bisa meningkatkan tingkat risiko kita saat menangkal infeksi. Dan, makanan dengan kadar gula rafinasi tinggi biasanya kurang bernutrisi."

Baca Juga: Dituding 'Settingan', 3 Pasien Mantan Penderita Corona Disebut Lakukan Gimmick, Ratri Anindya Angkat Bicara

"Gula memicu peradangan tingkat rendah di dalam tubuh dan meningkatkan massa. Ini dapat berkontribusi pada penyakit bersifat kronis, seperti kardiovaskular dan diabetes."

Nate Favini, pemimpin medis di Forward menambahkan, adalah menyesatkan untuk mengatakan kita sudah tahu semua hubungan antara gula dan sistem kekebalan tubuh.

"Apa yang kita ketahui adalah diabetes tampak umum pada orang yang dikonfirmasi memiliki Covid-19," kata dia.

"Ini menunjukkan, kadar gula yang lebih tinggi dalam darah dapat membuat kita lebih mudah terkena Covid-19."

Baca Juga: Pengobatan Alternatif Miliknya Bisa Kantongi Rp70 Juta Perhari, Ningsih Tinampi Akui Punya Kekuatan Gaib Usai Diselingkuhi Suami

Kadar gula

Lalu, haruskah kita menjauh dari es krim dan mempertimbangkan untuk tidak menyentuhnya sampai virus corona berakhir?

"Penelitian menunjukkan, mengonsumsi 75-100 gram larutan gula dapat menghambat fungsi kekebalan tubuh," kata Sonpal.

"Saya harus mencatat 75 gram terdengar sangat banyak, dan sulit berpikir kita mungkin mengonsumsi 75 gram gula, tetapi sebenarnya itu setara dua kaleng soda."

Baca Juga: Prediksi Puncak Penyebaran Covid-19 di Indonesia Bakal Lebih Lama, Kok Bisa? Begini Penjelasan Ahli

Satu kaleng Coca-cola 340 gram mengandung 39 gram gula. Dan soda bukan satu-satunya penyebab.

Grande chai latte dari Starbucks, misalnya, mengandung 42 gram gula, yang membuat kita lebih dari setengah jalan untuk menurunkan kekebalan tubuh.

Dia menambahkan, penurunan sistem kekebalan tubuh dimulai 30 menit usai mengonsumsi gula, dan dapat bertahan hingga lima jam.

Jadi, hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk kesehatan saat ini adalah berlatih menjaga jarak sosial.

Baca Juga: Ternyata 5 Makanan Ini Lebih Beracun dan Berbahaya bagi Kesehatan daripada Junk Food

Tetapi, jika kita perlu melakukan sesuatu yang mengharuskan berada di dekat orang lain --seperti belanja di toko, mungkin harus menunggu setidaknya lima jam setelah kita mengonsumsi gula.

Jaga sistem kekebalan tubuh Membatasi gula dan hanya mengonsumsinya sedikit setiap hari mungkin bukan ide buruk.

Namun, ada cara lain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, seperti mengisi tubuh dengan makanan sehat.

"Jeruk bali, jeruk, dan jeruk keprok sangat baik bersama sayuran brokoli, bawang putih dan bayam," kata Sonpal.

Baca Juga: Kekeuh Inginkan Cerai, Meggy Wulandary Bongkar Keinginan Tak Biasa Kiwil: Dia Enggak Ikhlas Saya Dimiliki Orang Lain

"Item bermanfaat lainnya untuk dimasukkan dalam diet kita adalah jahe, yogurt, almond, kunyit, teh hijau, unggas dan kerang."

"Semakin baik kita memelihara tubuh kita dari waktu ke waktu, semakin siap kita untuk melindungi diri terhadap penyakit."

Marion Nestle, profesor studi nutrisi dan makanan di NYU menambahkan, makan diet kaya sayuran adalah kunci utama bersama faktor gaya hidup lainnya.

"Jangan minum banyak alkohol, jangan merokok, tidur banyak, dan, jaga jarak sosial kita," kata dia.

Baca Juga: Berita Duka! Artis Senior yang Kerap Berperan Jadi Pembantu Ini Tutup Usia, Banyak Pesinetron Muda Berguru Padanya

Banyak faktor yang membangun sistem kekebalan yang tangguh, termasuk membatasi gula olahan dan mengisi buah-buahan, sayuran, dan protein.

Mengonsumsi makanan yang sehat membantu kita merasa lebih baik secara fisik dan mental, yang sangat kita butuhkan.

Jadi, kenapa tidak segera mencobanya?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayo Jauhi Gula di Masa Pandemi Virus Corona, Mengapa? "

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x