MEMULAI HIDUP DI JAYAPURA : TUKANG PARKIR DAN MISIONARIS
Setelah kelahiran anak pertama mereka yg diberi nama Aldrey Tiris tahun 1995, Pak Alex mulai berpikir untuk pulang ke Jayapura. Awal tahun 1998, beliau memboyong istri dan anaknya hijrah ke Jayapura.
Di Jayapura beliau mulai kerja serabutan dari pengumpul besi tua, barang bekas, tukang bangunan, tukang ojek, hingga angkut-angkut barang dagangan orang di pasar.
Disamping itu, pekerjaan utama sebagai penginjil atau misionaris dilakukan tanpa henti. Rumah sakit jiwa Abepura adalah tempat yang paling sering dikunjungi utk mendoakan orang-orang gangguan jiwa.
Penginjilan juga dari rumah ke rumah, dari rumah sakit ke rumah sakit. Waktu kerja dan pelayanan diatur dengan baik.
Baca Juga: Digaji Rp130 Juta, Pria ini Justru Berhenti dari Pekerjaannya, Ada Kisah Haru di Baliknya
Kadang istri dan anak-anaknya mengeluh tidak punya uang makan. Beliau minta mereka berdoa di rumah, beliau pergi penginjilan.
Tidak ada amplop atau uang yang didapat selama pelayanan karena kebanyakan yang dilayani firman dan doa kesembuhan dan keselamatan hanyalah orang-orang gangguan jiwa, orang-orang sakit yang keadaan ekonominya pas- pasan.
Namun Tuhan memelihara keluarganya. Setiap hari dan setiap minggu ada saja orang-orang kirim makanan dan berkat ke rumah mereka.
Tahun 2005, Pak Alex bertemu dengan Bapak Yance Awom seorang tukang parkir juga, yang menawari Pak Alex pekerjaan sebagai tukang parkir di depan jalan Ahmad Yani Jayapura, tepatnya depan Bank Mandiri hingga Sagu Plaza Jayapura.
Seluruh hasil pertama / buah sulung dari pekerjaan tukang parkir ini Pak Alex persembahkan semuanya untuk Tuhan.