Alex Tiris merantau ke jakarta tahun 1979 setelah putus sekolah SMU di Jayapura. Hidup di Jakarta tanpa tujuan yang pasti dan terjerumus dalam kehidupan Jakarta yang keras dan buas.
Mengalami depresi yang berakibat kehilangan ingatan atau ganguan kejiwaan antara tahun 1988-1991.
Kalau pernah dengar kisah orang gila dari Papua yang jalan kaki setiap hari hanya dengan gunakan celana dalam saja di sepanjang jalan raya bogor dari Cililitan sampai Pasar Cibinong utk mengais sisa-sisa makanan di warung-warung dan tong-tong sampah tahun 1989-1990 itu adalah beliau ini.
Tahun 1990 akhir, beliau ditampung di GPDI Pelita Kasih Cibubur Jakarta Timur dan dilayani sampai pulih dari sakit kejiwaan.
Beliau terlibat pelayanan di jemaat lokal ini dan beliau juga akhirnya bertemu istrinya, Boru Pandjaitan di dalam Jemaat GPDI Pelita Kasih ini.
Pernikahan yg awalnya tidak direstui keluarga besar Pandjaitan karena kata Pak Alex, keluarga istrinya bilang "..Gak ada masa depan kawin sama Alex itu..orang Irian, hitam, miskin baru gila lagi.."
Tapi kalau Tuhan yang pertemukan. Semua kebutuhan pernikahan Tuhan Yesus siapkan semuanya untuk Pak Alex tanpa sekeping rupiah pun keluar dari saku pribadi Pak Alex karena memang dia tidak punya uang.
Baca Juga: Susah Laku Kalau Dijual Lagi, Sebaiknya Jangan Beli Mobil dengan Warna ini
Hidup sehari-hari saja dari belas kasihan jemaat GPDI Cibubur.
Pernikahan berlangsung di sebuah hotel bintang lima di Jakarta yang dibiayai oleh seorang Direktur Bank yang dijamah Tuhan ketika mendengar kesaksian Pak Alex dalam suatu pelayanan di Jakarta.