Penulis No Friend But the Mountains itu merupakan koresponden tetap untuk Guardian dan outlet berita lainnya, sehingga dalam masa penyekapannya pun dia masih memberitakan kejadian sebenarnya di kota yang tergolong kota paling berbahaya di dunia tersebut.
Boochani yang seorang etnis Kurdi terpaksa melarikan diri dari negara kelahirannya setelah beritanya yang mendukung kemerdekaan suku Kurdi dan di tahun 2013 melarikan diri ke Australia.
Baca Juga: Coba Rutin Makan Pisang Pada Malam Hari, dan Rasakan 5 Manfaat Luar Biasa ini Pada Tubuhmu
Tidak disangka, imigrasi Australia mengirimkannya ke negara yang tidak terduga karena status pelariannya.
Negara itu sendiri memiliki daftar panjang yang menjadikannya negara berbahaya di dunia.
Ibukotanya juga termasuk kota yang tidak ramah turis dan sangat berbahaya untuk dikunjungi.
Bangunan di kota tersebut selalu dikelilingi tembok tinggi dan kawat berduri, serta kamera CCTV.
Banyak kawasan yang harus dihindari pada malam hari.
Kota dengan tingkat pengangguran sangat tinggi, sekitar 60% itu diperparah dengan maraknya penggunaan narkoba.
Baca Juga: Miliki Harta Berlimpah, Siapa Sangka 5 Miliarder Dunia ini Justru Tak Pernah Lulus SMA
Di kota ini, rugby merupakan olahraga yang banyak diminati orang, tetapi tim terbaiknya dimiliki oleh gerombolan gangster yang menguasai kota.
Gangster tidak hanya mencuri, tetapi juga menggarong, membegal, membajak kendaraan bahkan memperkosa.