Follow Us

Tak Melakukan Kesalahan, Jurnalis ini Dipenjara Selama 6 Tahun di Kota Paling Berbahaya, Letaknya Bersebelahan dengan Indonesia

None - Jumat, 29 November 2019 | 16:25
Ekspresi lega Behrouz Boochani setelah bebas dari masa kurungan 6 tahunnya
ABC News/Natalie Whiting

Ekspresi lega Behrouz Boochani setelah bebas dari masa kurungan 6 tahunnya

Gridhype.id - Tentunya tidak akan ada yang terima jika kita harus menjalani hukuman meski tidak melakukan kesalahan.

Sayangnya itulah yang terjadi kepada jurnalis pria dari Iran yang harus mendekam lebih dari 6 tahun sebagai pelarian di negara asing yang tergolong sebagai negara paling berbahaya di dunia.

Behrouz Boochani yang berumur 36 tahun, kini telah bebas dan menikmati kehidupan aslinya.

Baca Juga: Cody Langford, Bocah 8 Tahun yang Berhasil Selamat Saat Seluruh Keluarganya Tewas Dibantai Geng Narkoba

Kelegaan meliputi wajahnya yang tersenyum lebar saat tiba di Selandia Baru setelah ia dibebaskan.

"Saya tidak akan kembali ke tempat itu," dilansir dari Guardian, Jumat (29/11/2019), segera setelah dia meninggalkan negara 'kurungan' tempat dia harus menjadi pelarian selama 6 tahun lebih.

"Setelah lebih dari enam tahun, saya hanya merasa sangat, sangat lelah," Ujarnya. "Namun saya sangat lega dapat segera pergi dari tempat itu."

Dalam masa penyekapannya, dia menyaksikan sendiri teman-temannya ditembak, ditusuk dan dibunuh oleh penjaga pulau seram itu.

Baca Juga: Dengar Suara Aneh dari Dalam AC Rumahnya, Pria ini Terkejut Saat Bongkar dan Temukan Hal Mengerikan di Dalamnya

Dia juga melihat yang lain meninggal karena sakit yang tidak diobati atau kerusakan mental yang kemudian membawa ke bunuh diri.

Tempatnya disekap, Port Moresby, Papua New Guinea (PNG) sendiri merupakan tempat dengan tingkat kesenjangan sosial sangat tinggi, dan kejujurannya sebagai jurnalis membuatnya dipenjara selama delapan hari setelah melaporkan kelaparan yang ada di pusat kota.

Tidak hanya itu, dia juga menerima siksaan dua kali selama beberapa hari disebabkan berita-berita yang ia laporkan.

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest