Dia beroperasi di daerah Luweng, Gunungkidul, kemudian Klaten.
Ketika mengeksekusi pada malam hari, para terksekusi ditutup matanya kemudian didorong dari tebing ke aliran sungai yang mengalir ke pantai selatan Jawa.
Kemudian, di Kaliwedi sebelah barat Klaten, sebelum melakukan eksekusi warga membuat parit sepanjang 100 hingga 200 meter untuk menaruh anggora PKI dan simpatisannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul,“Kisah 'Burhan Kampak', Algojo Pembantai PKI yang Mengaku Sering Datang ke Kostrad Untuk Minta Peluru”