Tak Banyak yang Tahu, Vaksinasi Covid-19 Ternyata Bisa Timbulkan Efek Samping yang Disebut sebagai Covid Arm, Apa Itu?

Senin, 01 Maret 2021 | 07:15
freepik

Ilustrasi vaksin covid-19

GridHype.ID - Pemerintah saat ini memang tengah berjuang memberikan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sendiri dilakukan secara bertahap.

Adapun tahap pertama program vaksinasi tersebut sudah dilaksanakan sejak 13 Januari 2021 lalu.

Lalu, bagi kamu yang ingin melakukan vaksinasi, lebih baik cari tahu dulu mengenai efek sampingvaksin Covid-19.

Baca Juga: Vaksinasi Gotong Royong Bakal Dibagikan Secara Gratis untuk Karyawan dan Keluarganya, Kemenkes: Tidak akan Dipungut Biaya Apapun

Melansir dari Kompas.com, efek samping dari vaksinasi itu bisa berupa demam ringan, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot.

Efek samping tersebut adalah respon tubuh ketika vaksin sedang menjalankan tugasnya untuk meningkatkan sistem imunitas kita.

Namun mengutip laporan Cleveland Clinic, vaksinasi Covid-19 ternyata bisa menimbulkan efek samping yang disebut dengan covid arm.

Baca Juga: Tahanan KPK Bakal Terima Vaksinasi Covid-19, ICW Sebut Tidak Tepat: Semua Nakes Saja Belum Selesai Divaksin

Apa itu Covid Arm?

Menurut ahli kulit Debra Jaliman, covid arm adalah reaksi yang tertunda pada kulit setelah pemberian vaksin Covid 19.

"Tampaknya ini adalah reaksi alergi, reaksi kulit yang terjadi setelah mendapatkan suntikan," terangnya.

Reaksi ini ditandai dengan munculnya kemerahan yang besar pada kulit, terutama di area yang diberikan suntikan.

Baca Juga: Usai Setahun Belajar di Rumah, Kini Pemerintah Targetkan Sekolah Tatap Muka Mulai Juli 2021, Nadiem Makarim: Mungkin Tidak 100 Persen

Tak hanya kemerahan, Covid arm juga bisa disertai dengan rasa gatal dan sakit saat disentuh.

Yang membuat efek samping ini berbeda dari lainnya yaitu kemunculannya yang baru terjadi setelah lima hingga sembilan hari pasca pemberian suntikan.

Padahal, efek vaksin biasanya terjadi dalam satu hingga dua hari pemberian suntikan.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kegiatan Belajar Mengajar Bakal Kembali Dibuka pada Juli 2021, Pemerintah Syaratkan Tenaga Pendidikan Terima Vaksinasi Covid-19

Apakah Covid Arm berbahaya?

Tenang saja, Covid arm ini ternyata tidak berbahaya kok.

Pasalnya, Covid arm hanya terjadi dalam waktu singkat.

Covid arm terjadi hanya sebagai bagian dari respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Baca Juga: Teken Aturan Vaksin Gotong Royong, Pemerintah Pastikan Vaksinasi Gratis Bagi Karyawan dan Keluarga Bisa Selesai dalam 12 Bulan

Menurut Jaliman, Covid arm umumnya akan hilang dalam waktu 24 jam hingga seminggu.

Reaksi ini juga tidak mengancam jiwa, hanya menimbulkan ruam kemerahan yang besar saja pada kulit.

Munculnya Covid arm juga bisa menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja secara berlebihan.

Baca Juga: Banyak yang Menolak Lakukan Vaksinasi, Akankah Target Pemerintah Beri Vaksin pada 181 Juta Orang Bisa Tercapai Dalam Waktu Satu Tahun?

Bagaimana mengatasinya?

Jika kamu mengalami Covid arm setelah melakukan vaksinasi, kamu bisa atasi dengan menggunakan kompres air dingin untuk membantu meredakan peradangan.

Kamu juga bisa mengonsumsi pereda nyeri seperti Tylenol, jika ruam yang muncul diikuti dengan rasa sakit.

Lalu, untuk pemberian vaksin dosis kedua, sebaiknya letak posisi suntikan dipindah ke area yang berbeda.

Baca Juga: Dibagi 4 Pola dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, Sebanyak 5500 Jurnalis di Jabodetabek Disuntik Sinovac

Meskipun demikian, efek samping vaksin Covid-19 sangat kecil daripada manfaatnya.

Jadi, kita tidak perlu khawatir ataupun takut untuk melakukan vaksinasi Covid-19 ya!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan "Covid Arm", Apakah Berbahaya?"

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya