GridHype.ID - Baru-baru ini, publik dihebohkan mengenai kabar bahwa tahanan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mendapat vaksinasi Covid-19.
Sontak kabar tersebut menjadi pro dan kontra di kalangan publik.
Salah satu yang juga turut berkomentar yakni peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Dewi Anggraeni.
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 kepada tahanan KPK tidaklah tepat.
Sebab, ICW menilai vaksinasi Covid-19 pada tahanan KPK tersebut tidak memiliki suatu urgensi.
"Menurut kami sangat tidak tepat ya," kata Dewi.
Ia pun menyinggung soal jumlah tenaga kesehatan yang sudah divaksin Covid-19.
Jika dilihat dari data, nakes atau kelompok prioritas lain saja belum semua mendapatkan vaksin Covid-19.
"Melihat kesahihan data Kemenkes saja, bisa diragukan bahwa pasti belum semua nakes atau kelompok prioritas lainnya yang menjadi target vaksin tahap 1 itu mendapatkan vaksin," ungkap Dewi.
Lalu, mengapa tahanan KPK justru akan menerima vaksinasi Covid-19?
"Sekarang sudah akan diberikan kepada tahanan KPK," kata Dewi lewat keterangan tertulis, Jumat (26/2/2021).
Meski begitu, ia tahu jika vaksinasi Covid-19 untuk tahanan KPK berguna untuk memperlancar penyelidikan.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Vaksinasi Covid-19 Terhadap Guru Hingga Dosen Dimulai
Akan tetapi, tahanan KPK bukanlah garda terdepan yang harus menerima vaksinasi Covid-19 tahap 1.
"Kami memahami bahwa pelaksanaan vaksin di KPK, termasuk ke tahanan, bertujuan supaya tidak mengganggu penyelidikan dan penyidikan KPK terkait kasus korupsi para tahanannya," imbuhnya.
Dewi kemudian kembali menegaskan terkait nakes yang belum berhasil divaksinasi Covid-19.
"Tapi lagi-lagi harus dilihat lagi apa prioritasnya? Sedangkan semua nakes saja belum berhasil divaksin," kata Dewi.
Menurutnya, pemerintah harus memprioritaskan garda terdepan dahulu, seperti nakes dan tenaga kesehatan lainnya.
Baru, setelahnya vaksin bisa diberikan kepada lapisan berikutnya.
"Utamakan garda terdepan untuk penanganan Covid-19, lalu baru bisa beralih ke lapisan berikutnya," tegasnya.
Terakhir, ia kembali menegaskan bahwa data nakes di seluruh Indonesia harus dibenahi terlebih dahulu.
"Pembenahan data nakes seluruh Indonesia juga. Menkes saja ragu dengan data yang dimiliki Kemenkes," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul "Tahanan KPK Divaksin Covid-19, ICW: Sangat Tidak Tepat, Nakes Saja Belum Semuanya"
(*)