GridHype.ID - Virus corona (Covid-19) hingga saat ini masih terus menjadi perbincangan publik.
Bagaimana tidak, penyebaran virus ini kian hari kian meluas dan bertambah.
Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan himbauan yang sangat tegas.
Yakni dengan meminta masyarakat untuk melakukan social distancing hingga kondisi kembali membaik.
Himbauan ini pun telah diterapkan oleh Gubernur Kalimantan Timur dengan mengeluarkan surat edaran nomor 440/1871/0213-II/B.Kesra.
Dalam surat edaran yang dikeluarkan pada Selasa (17/03/2020) lalu, pihaknya meminta agar semua kegiatan yang berhubungan dengan kerumunan masa ditunda.
Baca Juga: Salah Kaprah! Berjemur di Bawah Sinar Matahari Ternyata Tidak Mematikan Virus Corona dalam Tubuh
Hal ini terkait dengan upaya pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona di masyarakat.
Pasalnya virus corona dapat dengan cepat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita, seperti misalnya cipika cipiki dan berjabat tangan.
Selain itu, menyentuh benda yang sebelumnya terkena droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk atau bersin pasien juga akan meningkatkan resiko tertular corona.
Oleh karena itu pula, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang juga mengeluarkan surat edaran yang serupa.
Dalam surat edaran nomor 440/0408/100.02 Syaharie meminta masyarakatnya untuk menghindari kerumunan massa, tempat wisata, serta menjaga jarak dengan orang lain dengan tetap berada di dalam rumah.
Namun upaya Wali Kota Samarinda ini justru terlihat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh wakilnya.
Sebab, Wakil Wali Kota Samarinda Muhammad Barkati justru nekat menggelar resepsi pernikahan putrinya secara megah dengan mengundang sebanyak 32 ribu tamu undangan.
Melansir dari Kompas.com, acara resepsi ini akan digelar pada Minggu (22/03/2020) di Gedung Convention Hall GOR Sempaja, Jalan Wahid Hasyim, Samarinda.
Acara resepsi ini nekat digelar Berkati sebab segala persiapan yang disiapkan sejak Januari 2020 dinilai sudah matang.
Masing-masing meja sudah ditata rapi dengan 8 kursi yang melingkar.
Baca Juga: Jadi Momok Ancaman Mematikan di Tahun 2020, Virus Corona Ternyata Bisa Hancur Hanya dengan Benda Ini
Peralatan, gedung, serta sarana-prasana lain bahkan sudah Berkati minta untuk disempot disinfektan terlebih dahulu.
Selain itu Berkati juga menyiapkan wastafel dan sabun untuk cuci tangan undangan, alat pendeteksi suhu tubuh hingga hand sanitizer.
"Saya juga mempersiapkan segi kesehatannya. Kami siapkan empat dokter, empat tenaga kesehatan, ruang perawatan, serta mobil ambulans standby,” ungkap Barkati.
Baca Juga: 48 Pasien Corona Meninggal Dunia, Begini Tata Cara Pengurusan Jenazah Korban Menurut Kemenag
Bagi Berkati, tidak masalah untuk menggelar acara resepsi di tengah situasi kondisi seperti ini jika sudah melakukan tindakan pencegahan sebelumnya.
Oleh karena itu, ia akan menyerahkan semuanya kepada Allah agar acara dapat berjalan dengan lancar.
"Insyaallah musibah itu datang dari Allah. Kita berharap semua berjalan dengan baik. Semua kita kembalikan ke Allah yang menggerakan dan menjalankan kita semua,” kata Barkati.
Tidak Ada Lockdown Hanya Social Distancing
Sebagai tambahan informasi, pemerintah Indonesia melalui Ketua Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan penguncian wilayah atau lockdown.
Keputusan untuk tidak memberlakukan lockdown di Indonesia sendiri merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo.
"Saya tegaskan, pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi yang telah memberikan instruksi kepada Kepala Gugus Tugas, bahwa tidak akan ada lockdown," terang Doni, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Sebagai gantinya pemerintah Indonesia mengeluarkan sejumah himbauan kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan menjaga jarak atau social distancing.
"Yang paling penting mematuhi kebijakan pemerintah, yaitu social distancing atau lebih mudah kita bisa artikan jangan saling berdekatan. Dilarang saling berdekatan dan dilarang berkumpul," kata Doni.
Pihaknya berharap agar masyarakat dapat mematuhi himbauan pemerintah ini agar persebaran virus corona (Covid-19) dapat ditekan.
"Kalau ini dipatuhi InsyaAllah kita bisa mengurangi masyarakat yang terpapar," kata Doni lebih lanjut.
Sebab seperti yang dikatakan oleh Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, penerapan lockdown di Indonesia sendiri dinilai terlalu sulit dan hanya akan berdampak di segi ekonomi, sosial, dan keamanan.
"Kalau kita bicara lockdown kan sebenarnya sudah karantina wilayah, kalau kita bicara wilayah Indonesia ini kan besar sekali. Jadi kalau lockdown nasional kan nanti ada aktivitas ekonomi, jadi ini hal yang perlu diperhatikan,” kata Wiku, seperti yang dikutip dari Tribun Manado.
Baca Juga: Jaga Kebersihan Diri Guna Cegah Corona dengan Bersihkan Ponsel Secara Rutin, Begini Caranya
Namun pihaknya menegaskan. setiap masyarakat dapat melakukan karantina sendiri dengan cara social ditancing.
"Jadi kalau mau karantina kan sebenarnya, karantina bisa bertahap, mulai dari rumah, kita di rumah tidak pergi, untuk rumah yang padat mungkin nanti cari solusi yang lain. Jadi karantina rumah, karantina wilayah, dan mungkin terakhir baru karantina rumah sakit,” sambung dia.
Selain menjaga jarak, hal lain yang perlu dilakukan demi mencegah penyebaran virus yaitu, tidak berjabat tangan, cuci tangan, hindari kerumunan dan memakai masker di tempat ramai.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Nekat Gelar Resepsi Super Mewah dengan 32 Ribu Tamu Undangan di Tengah Wabah Corona, Wakil Wali Kota Samarinda Ngeyel Sampai Siapkan 4 Dokter, Ruang Perawatan serta Ambulans: Insya Allah, Musibah Itu Datang dari Allah
(*)