GridHype.ID - Virus corona (Covid-19) masih menjadi perhatian publik hingga saat ini.
Penyebarannya pun sangat cepat, semakin hari pasien virus corona kian bertambah jumlahnya.
Berbagai cara telah dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penularan virus ini.
Tak heran bila seluruh masyarakat kini mulai patuh dengan aturan social distancing yang digalakkan pemerintah.
Tak hanya itu, berbagai upaya dilakukan masyarakat untuk menekan angka pertambahan penyebaran virus Covid-19 ini.
Salah satu upaya yakni dengan berjemur di pagi hari.
Belakangan ini, banyak tersiar informasi bila berjemur mampu membantu menekan penyebaran virus corona pada tubuh.
Tetapi ternyata anggapan tersebut salah kaprah.
Berjemur dengan pemahaman tersebut justru mendapat sorotan bagi para ahli medis. Salah satunya dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum.
Ia membantah pemahaman bahwa berjemur badan di bawah sinar matahari secara langsung bisa mematikan virus corona yang ada di dalam tubuh, ataupun yang sekedar menempel.
Menurut Tan, ini adalah pemahaman yang harus diluruskan karena keliru.
“Berjemur badan atau menjemur atau kena matahari itu tidak sama dengan bayangan menggoreng virusnya,” kata Tan dalam Facebook Live-nya, Sabtu (21/3/2020).
Kekeliruan tersebut, kata dia, bisa jadi berasal dari kebiasaan orang tua jaman dahulu yang menjemur perabot rumah tangga seperti kasur dan bantal di bawah sinar matahari dengan maksud mematikan kuman jahat yang menempel di perabot tersebut.
Diakui Tan, memang ada mematikan kuman yang mati saat terpapar sinar ultraviolet dan direbus dengan suhu tinggi.
Akan tetapi, tidak benar bahwa dengan berjemur di bawah sinar matahari, maka virus corona yang ada di dalam tubuh orang bisa mati.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Bak Siklus Tahunan yang Berulang, Sejarah Mencatat Jika 100 Tahun Sekali akan Muncul Wabah di Tahun dengan Akhiran Angka 20, Benarkah?"Tidak benar orang dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat mematikan virusnya. Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian,” ujar dia.
Contoh lainnya, kata Tan, di luar negeri perihal yang masih kontroversial di medis internasional adalah ultraviolet yang digunakan untuk melakukan desinfeksi pada kendaraan.
"Berjemur badan (di bawah sinar matahari) itu tidak mematikan kuman yang ada di dalam tubuh atau yang menempel di tangan kita,” tuturnya.
Baca Juga: Jadi Momok Ancaman Mematikan di Tahun 2020, Virus Corona Ternyata Bisa Hancur Hanya dengan Benda Ini
Kendati berjemur badan tidak dapat membunuh virus corona atau SARS-CoV-2, tetapi berjemur badan di bawah sinar matahari yang tepat dapat menghasilkan vitamin D3 yang dibutuhkan oleh tubuh.
Vitamin D3 ini hanya bisa didapatkan dan dihasilkan di dalam tubuh tanpa overdosis dari cahaya matahari pagi.
“Makanya vitamin D3 ini disebut the sunshine vitamin, vitaminnya matahari,” kata dia.
Baca Juga: Jaga Kebersihan Diri Guna Cegah Corona dengan Bersihkan Ponsel Secara Rutin, Begini Caranya
Vitamin D3 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang penting untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Selama Ini Keliru, Berjemur Ternyata Tak Miliki Efek Mematikan Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli(*)