Selain itu, serat larut memberi makan bakteri baik di usus.
Dengan demikian, serat larut dianggap sebagai prebiotik, yang dikaitkan dengan penuaan yang sehat dan peningkatan kekebalan tubuh.
Serat juga dapat membantu meringankan sembelit.
Dalam studi selama 4 minggu, 80 orang dewasa yang mengalami sembelit mendapatkan 24 gram pektin, jenis serat yang ditemukan dalam buah, per hari.
Hasilnya, sembelit yang mereka alami membaik dan kadar bakteri usus sehat meningkat.
Baca Juga: Santapan Aman Bagi Penderita Diebetes, Buah Pir Jadi Alternatif Sehat Camilan Usai Berbuka Puasa
2. Memiliki sifat anti inflamasi
Meski peradangan adalah respons imun yang normal, peradangan kronis atau jangka panjang dapat membahayakan kesehatan karena terkait dengan penyakit tertentu, termasuk penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Pir adalah sumber antioksidan flavonoid yang kaya, yang membantu melawan peradangan dan dapat menurunkan risiko penyakit.
Beberapa ulasan besar mengaitkan asupan flavonoid yang tinggi dengan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Efek ini mungkin karena sifat anti-inflamasi dan antioksidan dari flavonoid.
Terlebih lagi, buah pir mengemas beberapa vitamin dan mineral, seperti zinc, vitamin C, dan vitamin K, yang juga melawan peradangan.