Melansir Health Line, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula maupun pemanis buatan dapat meningkatkan risiko kondisi terkait diabetes, seperti penyakit hati berlemak.
Terlebih lagi, kadar fruktosa yang tinggi dalam minuman manis dapat menyebabkan perubahan metabolisme yang meningkatkan lemak perut dan kadar kolesterol dan trigliserida yang berpotensi berbahaya.
Dalam studi lain pada orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan obesitas, mengonsumsi 25% kalori dari minuman fruktosa tinggi pada diet menjaga berat badan menyebabkan peningkatan resistensi insulin dan lemak perut, laju metabolisme yang lebih rendah, dan penanda kesehatan jantung yang lebih buruk.
Untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan mencegah risiko penyakit, akan lebih baik jika penderita diabates lebih memilih untuk mengonsumsi air putih atau minuman lain tanpa pemanis.
2. Makanan sumber lemak trans
Lemak trans buatan sangat tidak sehat. Seyawa ini dibuat dengan menambahkan hidrogen ke asam lemak tak jenuh untuk membuatnya lebih stabil.
Lemak trans dapat ditemukan dalam margarin, selai kacang, krim, dan makan malam beku.
Selain itu, produsen makanan sering menambahkannya ke kerupuk, muffin, dan makanan panggang lainnya untuk membantu memperpanjang umur simpan produk.
Meskipun lemak trans tidak secara langsung meningkatkan kadar gula darah, senyawa ini telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan, resistensi insulin, lemak perut, serta menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan gangguan fungsi arteri.
3. Roti putih, nasi, dan pasta
Roti putih, nasi, dan pasta adalah makanan olahan berkarbohidrat tinggi.Makan roti dan makanan tepung olahan lainnya telah terbukti secara signifikan dapat meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 1 maupun penderita diabetes tipe 2.