Lemah syahwat bisa memicu masalah kesehatan mental seperti stres emosional dan harga diri yang rendah. Kedua hal ini dapat memperparah disfungsi ereksi.
Ada beberapa terapi yang bisa membantu mengatasi masalah tersebut.
Berdasarkan penelitian dari tahun 2021, intervensi psikologis seperti terapi perilaku kognitif sangat efektif jika dikombinasikan dengan mengonsumsi obat disfungsi ereksi.
Ada pula studi kecil di tahun 2018 yang melibatkan terapi perhatian (mindfulness) selama empat minggu. Hasilnya, jenis terapi ini bisa membantu memperbaiki lemah syahwat dan kepuasan seksual.
Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan jenis psikoterapi mana yang paling efektifmengobati lemah syahwat.
6. Terapi seks atau konseling pasangan
Sekitar 10-25 persen pria lemah syahwat tidak memiliki faktor risiko yang diketahui.
Kondisi yang disebut disfungsi ereksi nonorganik ini mungkin disebabkan oleh gangguan mental seperti depresi atau kecemasan saat berhubungan seks.
Sebuah studi pada 2020 menemukan, terapi seks perilaku kognitif dan pengobatan masing-masing efektif mengurangi risiko disfungsi ereksi nonorganik dan menurunkan kecemasan pada peserta.
Atau, kita juga dapat mengikuti konseling bersama pasangan untuk mengetahui kondisi yang dialami dan menemukan solusinya.
American Urological Associationmerekomendasikan untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental bersama pasangan.