3. Tidur teratur
Tidur secara teratur juga dapat memperbaiki kondisi lemah syahwat.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan, pria yang bekerja shift malam yang melaporkan kualitas tidur lebih buruk berisiko lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi.
Studi lain di tahun 2019 juga menunjukkan, orang dengan gangguan tidur berisiko lebih besar terkena penyakit tersebut.
Kurang tidur dapat menurunkan kadar testosteron, yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Sedangkan, kurang tidur berkelanjutan dikaitkan dengan diabetes dan tekanan darah tinggi.
4. Menurunkan berat badan
Menurut studi dari tahun 2020, lemah syahwat secara signifikan lebih sering terjadi pada pria dengan obesitas, kelebihan berat badan, atau lingkar pinggang yang lebih besar.
Studi kecil tahun 2014 membuktikan, operasibypasslambung memperbaiki kesehatan pembuluh darah dan disfungsi ereksi pada pria obesitas.
Juga, studi tahun 2017 menemukan peserta mengalami perbaikan dalam kondisi lemah syahwat setelah menjalani operasi penurunan berat badan atau operasi bariatrik.
5. Psikoterapi
Dalam beberapa kasus, lemah syahwat terjadi akibat kombinasi masalah fisik dan psikologis yang menyangkut ketakutan akan kegagalan, keyakinan agama, hingga trauma seksual.