Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sosok Utsman Bin Affan, Khalifah dan Sahabat Nabi yang Penuh Keteladanan

None, Puspita Rahayu - Selasa, 10 Januari 2023 | 19:30
Kisah Utsman Bin Affan
Ilustrasi/Pixabay

Kisah Utsman Bin Affan

Gridhype.id-Kisah mengenai sahabat Nabi selalu menjadi hal yang menyentuh untuk diketahui.

Nabi beserta sahabat-sahabatnya meninggalkan kecintaan tersendiri bagi umat manusia.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia yang paling dicintai oleh seluruh umatnya namun tidak hanya dikalangan umatnya saja keluarga dan para sahabatnya pun sangat mencintai beliau.

Sebagai sahabat yang hidup sezaman dengan nabi dan menjalani hari-hari bersama nabi tentunya sifat dan karakter seorang sahabat nabi pun tidaklah jauh berbeda dengan akhlak mulia nabi itu sendiri.

Dari beberapa sahabat nabi yang kita kenal salah satunya yang pernah menjadi khalifah menggantikan kepemimpinan setelah kepergian nabi adalah Utsman Bin Affan.

Beliau adalah sosok khalifah ketiga setelah Abu Bakar dan Umar Bin Khattab yang naik meneruskan pemerintahan adil dan sejahtera.

Meneladani sosoknya pastilah sangat baik karena beliau juga dikenal mempunyai suri tauladan yang baik dan patut dicontoh bagi generasi berikutnya terutama umat muslim di seluruh dunia.

Untuk itu baik untuk kita meneladani kisahnya pada pembahasan kali ini yang akan merangkum perjalanan hidupnya sebagai sosok khalifah dan sahabat nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya pembahasan terkait Utsman Bin Affan dapat disimak di bawah ini!

Riwayat Hidup Utsman Bin Affan

‘Utsman bin’ Affan 17 juni 579 M adalah Khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 M hingga 656 M dan merupakan Khulafaur Rasyidin yang paling lama memerintah.

Seperti dua pendahulunya, ‘Utsman adalah salah satu sahabat utama Nabi Muhammad.

Baca Juga: Doa Harian yang Bisa Diamalkan Saat Terbangun di Malam Hari

Perkawinannya yang berturut-turut dengan kedua putri Nabi Muhammad dan Khadijah membuatnya mendapat julukan Dzun Nurain (pemegang dua pelita).

Selama masa pemerintahannya, pemerintah Muslim memperluas wilayahnya ke Fars (sekarang Iran) pada tahun 650 dan sebagian Khorāsān (sekarang Afghanistan) pada tahun 651.

Penaklukan Armenia telah dimulai pada tahun 640-an. Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab.

Utsman lahir dari seorang ayah bernama Affan bin Abi al-‘As, dari suku Umayyah, dan dari seorang ibu bernama Arwa bint Kurayz, dari Abd Shams, suku Quraisy yang kaya dan dihormati di Makkah.

Utsman memiliki seorang adik perempuan, Aminah. Utsman lahir di Ta’if.

Dia terdaftar sebagai salah satu dari 22 orang Mekkah yang bisa menulis.

Ayahnya, Affan, meninggal di usia muda saat bepergian ke luar negeri, meninggalkan warisan penting bagi Utsman.

Dia menjadi pedagang seperti ayahnya, dan bisnisnya berkembang pesat, menjadikannya salah satu orang terkaya di kalangan suku Quraisy.

Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi dan juga Khalifah ketiga dari Rashidun Khulafaur.

Ia dikenal sebagai seorang pengusaha kaya dan handal di bidang ekonomi namun sangat dermawan.

Dia sangat membantu ekonomi umat Islam di masa-masa awal dakwah Islam.

Ia dijuluki Dzun Nurain yang berarti satu dengan dua lampu.

Baca Juga: Doa Harian, Bisa Dibaca Setelah Salat, Inilah Doa agar Kita Tidak Melakukan Hal Buruk

Julukan ini didapat karena Utsman menikah dengan putri kedua dan ketiga Rasulullah ﷺ Ruqayyah dan Ummu Kulthum.

Utsman bin Affan lahir pada tahun 574 M dari Bani Umayyah. Nama ibunya adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah.

Ia masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan pertama yang masuk Islam).

Rasulullah ﷺ sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai muslim yang paling jujur ​​dan rendah hati.

Imam Muslim menceritakan bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Abu Bakar masuk tapi kamu biasa saja dan tidak memperhatikannya, lalu Umar juga datang kepadamu biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus.

Tapi ketika Utsman masuk, kamu terus memperbaiki bajumu, ada apa?” Utusan Allah menjawab: “Apakah saya tidak malu pada mereka yang bahkan para malaikat pun jadi malu padanya?”

Pada saat Perang Dzatirriqa yang berkecamuk dan Perang Ghatfahan, di mana Rasulullah ﷺ mengobarkan panji perang, Utsman diyakini sebagai walikota Madinah.

Selama Perang Tabuk, Utsman menyumbangkan 950 unta dan 70 kuda, ditambah sumbangan pribadi sebesar 1.000 dirham untuk Perang Tabuk, yang nilainya sepertiga dari biaya perang.

Utsman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya dengan membeli mata air bernama Rumah dari seorang laki-laki suku Ghifar seharga 35.000 dirham.

Ia mendedikasikan sumber daya air untuk kepentingan masyarakat.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga menyumbangkan gandum yang diangkut dengan 1000 ekor unta untuk membantu yang membutuhkan pada musim kemarau.

Dia adalah raja pertama yang memperluas Masjid al-Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah karena semakin banyak umat Islam yang mempraktikkan rukun Islam kelima (haji).

Baca Juga: Doa Harian, Catat Sekarang Juga, Inilah Kumpulan Doa Tolak Bala yang Bisa Kamu Baca

Dia menciptakan ide kebijakan keamanan untuk rakyatnya; pembangunan gedung khusus untuk pengadilan dan putusan perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; mengembangkan pertanian, menaklukkan beberapa daerah kecil di sekitar perbatasan seperti Suriah, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rhodes, dan membentuk angkatan laut yang kuat.

Karya terbesarnya adalah ketika ia memberlakukan kebijakan pengumpulan Alquran dalam sebuah mushaf.

Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubernur daerah yang tidak layak atau tidak kompeten dan menggantinya dengan yang lebih amanah.

Awal Mula Masuk Islam

Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dan mendakwahkan Islam, Abu Bakar menjadi orang pertama yang masuk Islam.

Setelah melakukan perjalanan bisnis ke Syiria pada tahun 611 M, Abu Bakar mendatangi Utsman bin Affan untuk mengajaknya masuk Islam.

Utsman pun memutuskan untuk masuk Islam dan kemudian dibawa oleh Abu Bakar menemui Nabi Muhammad untuk menyatakan keimanannya.

Dengan cara ini, Utsman menjadi salah satu orang pertama yang masuk Islam, setelah Ali, Umar, Abu Bakar dan beberapa lainnya.

Sejak saat itu, ia tetap setia kepada Nabi Muhammad SAW dan menjadi salah satu sahabat utama Nabi.

Setelah menerima ajakan hijrah ke Madinah, Utsman menjadi salah satu orang yang berangkat dan mendampingi Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam hingga akhir hayat Nabi.

Utsman menerima Islam dengan mudah, karena dia mendapat penglihatan seperti mimpi ketika dia kembali dari Suriah.

Saat ia berjuang untuk tertidur, Utsman mendengar suara memanggil: “Wahai orang yang sedang tertidur, bangunlah karena Muhammad telah muncul di Makkah,” katanya.

Baca Juga: Doa Harian yang Bisa Diamalkan Pagi hingga Sore, Buka Pintu Keberkahan dengan Melibatkan Allah SWT

Sampai dia kembali, dia belum pernah mendengar tentang agama baru itu.

Utsman menghubungi Abu Bakar, yang memberitahunya bahwa dia telah bersumpah setia kepada Nabi Muhammad dan telah menerima agama baru itu.

Kemudian dia membawa Utsman menemui Nabi Muhammad.

Utsman mendengarkan kisah pengalaman Nabi Muhammad dan keadaan di mana kenabiannya diturunkan.

Dia segera menerima Islam dan kemudian bergerak dengan sangat mudah di lingkaran sahabat Nabi Muhammad.

Ketika pesan Nabi Muhammad mencapai publik, hal itu membuat Makkah kacau balau. Banyak pemimpin takut kehilangan uang.

Pesannya yang hanya untuk Tuhan berarti bahwa masuknya peziarah ke Ka’bah untuk menyembah banyak berhala sekarang akan melambat atau bahkan berhenti.

Artikel ini telah tayang diGramedia Blogdengan judulMengenal Sosok Utsman Bin Affan Sebagai Khalifah dan Sahabat Nabi

Baca Juga: Doa Harian Kanzul Arsy Lengkap dengan Arab dan Latinnya, Digadang Menjadi Pelita yang Menyinari Dunia

(*)

Source : gramedia.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x