Follow Us

Ayah Ben Kasyafani Meninggal Akibat Gagal Ginjal, Ternyata Ini Gejalanya yang Sering Diabaikan

Puspita Rahayu - Minggu, 04 Desember 2022 | 08:30
Ayah Ben Kasyafani meninggal dunia karena penyakit gagal ginjal
Kompas

Ayah Ben Kasyafani meninggal dunia karena penyakit gagal ginjal

Gridhype.id- Kepergian Ashar Budiman, ayah Ben Kasyafani menyisakan duka mendalam di benak sang aktor.

Dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (29/11/2022), ayah Ben Kasyafani sempat mengalami gagal ginjal hingga stroke.

Siapa sangka, ayah Ben Kasyafani itu telah melakoni cuci darah selama setahun belakangan.

Sayangnya, persis setahun pasca prosedur cuci darah, kondisi ayah Ben Kasyafani justru mulai melemah hingga akhirnya meninggal dunia.

"Jadi, sejak setahun terakhir memang sudah proses cuci darah seminggu tiga kali. Pas persis setahun ini, kondisinya sudah mulai melemah," ucap Ben dilansir dari kompas.com.

Gagal ginjal selama ini memang menjadi penyakit yang cukup mengerikan dan berpotensi kematian.

Sebagai organ yang sangat diperlukan tubuh, ginjal yang mengalami kerusakan tentu akan memberi gejala tidak menyenangkan.

Lantas, seperti apa tingkat keparahan penyakit gagal ginjal hingga menyebabkan kematian ayah Ben Ben Kasyafani?

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

Pada dasarnya, ginjal merupakan organ yang sangat penting karena berperan membuang racun atau limbah dari dalam tubuh.

Racun tersebut nantinya akan masuk ke dalam kandung kemih dan dibuang ketika seseorang buang air kecil.

Sayangnya, gagal ginjal akan membuat penderita kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dari tubuh.

Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Gagal Ginjal Akut Ungkap Kisah Mengerikan Pasien yang Tulang Kakinya Dibor untuk Memasukkan Obat

Tergolong sebagai penyakit mengerikan, maka penting bagi kita untuk mengenai faktor risiko dan cara pencegahan yang bisa dilakukan.

Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, penyakit gagal ginjal terbagi menjadi dua jenis, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik.

Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr. Zulkhair Ali menjelaskan mengenai perbedaan dua jenis penyakit gagal ginjal tersebut.

''Yang menarik adalah pada penyakit ginjal akut, gejala pada pasien terlihat berat sekali tapi bisa sembuh sempurna," ungkapnya.

gagal ginjal
Medical News Today

gagal ginjal

"Sedangkan penyakit ginjal kronik itu pasien tidak merasakan apapun, tidak ada gejala, tapi ketika sudah berat akhirnya harus cuci darah dan tidak bisa disembuhkan kembali,' tambahnya memberikan penjelasan.

Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan global karena prevalensi gagal ginjal itu semakin hari semakin meningkat.

Penyakit tersebut juga bersifat progresif dan tidak bisa sembuh kembali, tingkat mortalitas yang tinggi, dan memakan biaya mahal.

Dengan demikian, maka diperlukan adanya upaya pengobatan dan deteksi dini guna menunda resivitas penyakit ginjal.

Adapun beberapa gejala yang dialami tubuh saat mengalami gagal ginjal adalah sebagai berikut:

  • mual,
  • gatal-gatal,
  • sesak napas,
Baca Juga: Keluarga Pasien Gagal Ginjal Tempuh Jalur Hukum, Kecewa Berat Antidote Datang Terlambat

  • anemia, dan
  • hipertensi.
Namun sayangnya, beberapa gejala tersebut biasanya muncul saat penyaki gagal ginjal sudah masuk ke tahap kronis.

Oleh karena itu, pemeriksaan teratur sangat diperlukan untuk memastikan konsidi ginjal dalam keadaan sehat.

Baca Juga: Bareskrim Polri Panggil Kepala BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut, Jalani Pemeriksaan Sebagai Saksi

(*)

Source : Kompas.com, Kementrian Kesehatan

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest