Sebelas panggilan itu masuk empat jam sebelum tragedi terjadi, yang berisikan peringatan soal risiko terjadinya kecelakaan di Itaewon.
Namun, catatan polisi menunjukkan personel hanya dikirim ke Itaewon sebanyak empat kali. Polisi yang datang ke Itaewon diketahui hanya membubarkan kerumunan kecil dan kembali ke kantor.
Polisi mengungkapkan panggilan pertama dari 11 telepon darurat yang masuk, yang dilakukan pada 18.34 KST, menerangkan orang-orang di Itaewon bisa "remuk sampai mati".
Tetapi, panggilan darurat itu hanya dianggap sebagai keluhan biasa atas ketidaknyamanan yang tak menimbulkan bahaya secara langsung.
Hal ini lah yang membuat Park Hee Young, tim intelijen di Kantor Polisi Yongsan masuk dalam daftar tersangka tragedi Itaewon.
Begitu pula dengan Choi Seong Beom. Ia masuk dalam daftar tersangka karena dia dinilai tidak cukup menanggapi insiden tersebut.
Akibatnya ambulans yang berada di bawah Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan datang terlambat.
Bahkan lebih lambat dari ambulans dari Pemadam Kebakaran Jongno yang berasal di distrik sebelah.
Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan menjelaskan ambulans terlambat tiba di tempat kejadian karena sedang merawat pasien lain di daerah tersebut.
Baca Juga: Termasuk Tragedi Halloween Itaewon, Ini Deretan Pesta yang Juga Merenggut Nyawa Ratusan Orang
(*)