"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).
Nico mengatakan, ada 34 orang yang meninggal dunia di stadion dan yang lainnya meninggal dunia di rumah sakit.
Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.
Sementara itu, Selain korban jiwa, jumlah suporter yang mengalami luka-luka akibat insiden ini pun tak sedikit.
Dikabarkan ada 180 orang yang mengalami luka sedang dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.
“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan," sambung Irjen Nico Afinta.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan suporter pecah dalam laga yang digelar dalam rangkaian laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 ini.
Dugaan sementara, para korban terinjak-injak supporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.
Tindak lanjut mengenai tragedi ini, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator penyelenggara kompetisi mengambil sikap atas insiden di Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
PT LIB mengambil sikap tegas dengan menghentikan Liga 1 selama satu pekan.