Keluarga tersebut tergolong sebagai kelompok orang yang terisolir dari dunia luar.
Bahkan, Mark Laita harus melakukan empat kunjungan dan memberi mereka hadiah berupa uang, makanan, dan pakaian untuk membuat mereka berbicara
Ia menulisnya kepada The Teal Mango dalam artikel berjudul The Whitaker Family: Horrors of Inbreeding yang terbit pada 9 Maret 2022.
Berkat diplomasinya dengan sekitar Whitaker, Laita berhasil kembali lagi menemui keluarga Whitaker untuk menggarap video dokumenter.
Asal-usul keluarga Whitaker tak pernah diketahui oleh masyarakat sekitar.
Alhasil, muncul sebuah hipotesis mengenai efek perkawinan sedarah yang kemungkinan dijalani oleh keluarga Whitaker.
Seperti dilansir dari National Geographic, terdapat pola tradisi perkawinan sedarah yang umum terjadi di masyarakat Virginia Barat.
"Banyak laporan mengungkap bahwa keturunan inbrida—perkawinan sedarah—menderita cacat kognitif, gangguan fungsi paru-paru, penyakit jantung dan rentan terhadap penyakit lain. Anak-anak inbrida berisiko mengalami kelainan genetik resesif," jelasnya.
Akibat kelainan dan cacart yang diderita, keluarga Whitaker ini memiliki kebiasaan hidup yang cukup ngeri.
Soal pemenuhan hidup, banyak yang menduga bahwa keluarga Whitaker tak mungkin bekerja.