Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ahli Forensik Emosi Angkat Bicara, Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Diduga Belum Ungkap Keseluruhan Peristiwa Saat Jalani Rekonstruksi Kematian Brigadir J

Puspita Rahayu - Rabu, 31 Agustus 2022 | 13:15
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi jalani rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J selama 7 jam. Pengamat kecewa lihat rekonstruksi yang berlangsung hari ini, Selasa (30/8/2022)
(Youtube channel Kompas tv)

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi jalani rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J selama 7 jam. Pengamat kecewa lihat rekonstruksi yang berlangsung hari ini, Selasa (30/8/2022)

Gridhype.id-Rekonstruksi kematian Brigadir Yoshua Hutabarat yang digelar pada Selasa (30/8/2022) menghadirkanFerdy Sambodan jugaPutri Candrawati.

Menjalani setidaknya 7,5 jam rekonstruksi kematian Brigadir Yoshua Hutabarat,Ferdy SambodanPutri Candrawatididuga belum membeberkan secara gamblang kejadian tempo hari.

Siapa sangka, ekspresi dan emosiFerdy SambodanPutri Candrawatiyang sangat bertolak belakang menjadi sorotan Ahli Forensik Emosi Handoko Gani.

Handoko menilai bahwa masih ada yang belum diungkap olehFerdy SambodanPutri Candrawati.

Sepanjang rekonstruksi yang dilaksanakan di dua lokasi,Putri Candrawatitampak menundukkan kepala dan memalingkan wajah dari sang suami.

Hal tersebut lantas menjadi sebuah pertanyaan besar bagi Handoko, belum lagi diketahui bahwa Ferdy SambodanPutri Candrawatibaru saha merayakananniversarry.

"Harusnya menunjukkan apa yang terjadi waktu itu. Kalau misalnya ada dugaan pelecehan seharusnya, Ibu Putri tidak perlu sampai ekspresi menghindar, tidak berani menatap atau takut salah," jelasnya.

"Tapi menunjukkan sebagaimana suami istri yang baru saja melaksanakananniversarypernikahan," ujar Hadoko saat dihubungi di programKompas Petang KOMPAS TV, Selasa (30/8/2022).

Lebih lanjut, Handoko juga menyebut bahwa penting untuk mengetahui apakah rekonstruksi dilakukan hanya dengan mendengarkan atau mengikuti arahan dari penyidik.

Apabila rekonstruksi tersebut dilakukan hanya berdasar arahan, maka hal tersebut dapat tergambar jelas dari ekspresiFerdy Sambo.

Sementara itu, jika proses tersebut dilaksanakan dengan adanya percakapan sebenarnya, maka emosi tersangka akan terlihat jelas.

Pasalnya, seseorang akan menampakkan ekspresi wajah tertentu ketika mengingat peristiwa yang pernah terjadi.

Baca Juga: Mengulik Makna Surat Permintaan Maaf Ferdy Sambo, Grafolog Ungkap Karakter hingga Bentuk Tanda Tangan yang Disebut Mirip Organ Vital

"Apakahrekonstruksiitu sama atau melukiskan ucapan sebenarnya yang waktu itu disampaikan FS, atau itu bukan," jelasnya.

"Karena dari ucapan yang disampaikan itu bisa membangkitkan memori yang terjadi pada saat kejadian. Jika ucapan itu arahan seseorang maka tidak muncul emosinya," ujar Handoko.

Selebihnya, ia lantas menduga masih ada yang belum diungkap olehFerdy SambodanPutri Candrawati.

"Kita memang tidak bisa memprediksi yang terjadi pada saat itu. Tapi dugaan saya kurang optimal mungkin masih ada yang belum diungkapkan dari keduanya," sambung Handoko.

Rekonstruksi kematian Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J digelar di dua lokasi, yaitu kediaman Ferdy Sambo dan rumah dinas Ferdy Sambo yang bertempat di Duren Tiga.

Tidak hanya menghadrikanFerdy SambodanPutri Candrawati,proses tersebut juga turut melibatkan tiga tersangka lain, yaitu Bharada E, Bripka Ricky Rizal, serta Kuat Ma'ruf.

Baca Juga: Terlibat Rekonstruksi, Bharada E Tak Berhadapan Langsung dengan Ferdy Sambo sampai Didampingi oleh LPSK, Begini Kata Mantan Bareskrim Polri

(*)

Source :Kompas.tv

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x