GridHype.ID -Kabar tak mengenakan tengah menyelimuti presenter kondang Ruben Onsu.
Seperti yang kita tahu, Ruben Onsu beberapa waktu sempat dilarikan ke rumah sakit.
Hal ini lantaran kondisi kesehatan Ruben Onsu yang kian memburuk.
Mengutip dari GridFame.ID, kini Ruben Onsu masuk kerumah sakit Singapura.
Setelah menjalani pengobatan di Singapura, kondisi terkini Ruben Onsu terungkap.
Jordi Onsu mengabarkan kondisi terkini sang kakak.
Ruben juga sempat menghubungi keluarga lewat video call.
Berjuang mengobati penyakit yang kini bersarang ditubuhnya, akhirnya Ruben Onsu bertolak ke Singapura pada Jumat (22/7/2022) kemarin.
Tanpa ditemani Oleh Betrand Peto dan Sarwendah, Ruben langsung menuju Rumah Sakit setibanya di negara Singa Putih tersebut.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Langka yang Dialami Sarwendah, Kista di Batang Otak Bisa Terjadi karena Hal Ini
Ditemani oleh Jordi Onsu sang adik, presenter berusia 38 tahun ini langsung menerima perawatan di Mount Elizabeth Novena Hospital.
Dilansir melalui unggahan story sang adik @jordionsu, Ruben yang terbaring dalam ruang perawatan kembali menerima transfusi darah.
Dengan wajah lemas, Ruben Onsu tampak berusaha tidur untuk beristirahat sambil menunggu selesainya proses transfusi darah.
Tampak pula petugas medis yang datang untuk menangani kondisi Ruben.
Namun di tengah kondisinya yang tampak begitu lemah, dilansir melalui unggahan di akun instagram @sarwendah29 Sabtu (23/7/2022) Ruben masih menyempatkan diri untuk menghubungi Sarwendah beserta Onyo dan adik-adiknya.
Sambil tersenyum Ruben menunjukan kondisinya yang tengah menjalani perawatan.
Keadaan sauaminya tersebut lantar memicu doa dari Sarwendah dan anak - anaknya yang menanti kesembuhan Ruben di Indonesia.
“We love you so much,” tulis Sarwendah.
Memang lantaran munculnya bercak putih di bagian otak, Ruben Onsu harus menerima transufi darah sebanyak beberapa kali.
Hal ini sempat diungkap Ruben dalam acara Ketawa itu Berkah yang tayang Selasa (28/6/2022).
Untuk menyelamatkan kondisinya, Ruben menjelaskan ia sampai harus menerima transfusi sebanyak 7 kantong darah dalam kurun waktu beberapa jam.
"Pas kemaren itu ya darahnya berkurang lagi, jadi makanya ini kan harus ada pemeriksaan yang lebih lanjut dan gak mungkin dalam waktu yang singkat, jadi kemaren ya gue nyelametin diri untuk nambah darah lagi, kemarin total nambah darah itu 7 kantong," papar Ruben.
Melansir dari Kompas.com, presenter sekaligus pelawak Ruben Onsu didiagnosis mengidap penyakit Empty Sella Syndrome.
Empty Sella Syndrome adalah suatu kondisi di mana terjadi penyusutan dari kelenjar pituitary atau hipofisis.
Ada beberapa gejala yang harus dicurigai sebagai pertanda sakit yang satu ini.
Dokter Spesialis Saraf di Rumah Sakit Otak Nasional di Jakarta Timur, dr Viola Maharani Sp.S mengatakan secara normal, kelenjar pituitary atau hipofisis ini ada pada bagian depan dari dasar tengkorak.
Kelenjar ini berukuran sebesar kacang polong yang terletak di bagian bawah otak.
Kelenjar pituitary atau hipofisis ini berfungsi untuk menghasilkan banyak hormon penting bagi metabolisme tubuh kita.
Beberapa jenis hormon yang dihasilkan adalah TSH (thyroid-stimulating hormone), FSH (follicle-stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), Kortikotropin, dan hormon pertumbuhan.
Ketiga hormon pertama diketahui bertugas untuk mengendalikan fungsi kelenjar endokrin lainnya.
Selain itu, juga berfungsi untuk merangsang kelenjar tersebut untuk menghasilkan hormon.
Saat kelenjar hipofisis ini terganggu, termasuk mengalami penyusutan, maka tidak dapat memproduksi satu atau lebih hormon dalam jumlah yang cukup dan menyebabkan terjadinya kelainan.
Gejala Empty Sella Syndrome
Viola menjelaskan, tidak semua pasien yang mengidap Empty Sella Syndrome ini akan merasakan gejala, dan terpengaruh produksi hormonnya.
“Sebagian besar pasien yang mengidap penyakti ini bersifat asimptomatik atau tidak menimbulkan gejala apa-apa,” kata Viola kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Gejala klinis yang muncul tentu bergantung pada penyebab dasarnya, serta hormon apa yang sekresinya mengalami masalah.
Ia mencontohkan, jika pasien dengan Empty Sella Syndrome tersebut yang terganggu adalah hormon seksualnya, maka penyakit itu bisa menyebabkan gangguan siklus haid, infertilitas, atau impotensi pada laki-laki.
Selain itu, gejala lainnya yang sering muncul adalah nyeri kepala, penurunan ketajaman penglihatan, dan fatigue atau mudah lelah.
Beberapa gejala ini pula yang dirasakan oleh Ruben Onsu, seperti ganguan ketajaman penglihatan dan mudah lelah.
Ruben menceritkan mengenai kondisinya itu dalam salah satu acara stasiun televisi yang dipandu oleh Irfan Hakim dan Raffi Ahmad.
“(Kalau kedinginan banget) gue bisa enggak ngeh matanya. Mata gue jadi kayak buram, kabur, kaku kayak enggak bisa bergerak badannya,” ucap Ruben Onsu dikutip dari YouTube Trans7 Official, Selasa (19/7/2022).
Irfan Hakim juga menambahkan, bahwa kondisi Ruben Onsu yang mudah lelah itu juga kerap terlihat di lokasi syuting mereka.
“Kadang-kadang kalau dia (Ruben Onsu) lagi di panggung, tiba-tiba dia pegang tangan, mau jatuh, sudah kaku, sudah lemas, penonton enggak ada yang tahu,” cerita Irfan.
Belajar dari apa yang dialami oleh Ruben Onsu ini, kapan harus waspada mengidap penyakit Empty Sella Syndrome?
Viola menegaskan, kita sudah mulai harus waspada dan curiga ketika mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas.
Pada kasus dengan nyeri kepala kronik, gangguan haid, impotensi, gangguan hormonal, dan lain-lain, maka dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab dari keluhan.
“Salah satu screening yang dilakukan pada pasien dengan nyeri kepala kronis, apalagi disertai dengan gangguan hormonal adalah CT scan atau MRI kepala,” jelasnya.
Seperti yang diketahui, sebelum Ruben Onsu menyebutkan bahwa penyakit yang dideritanya adalah Empty Sella Syndrome, ia hanya menyebutkan bahwa dirinya mengalami lesi otak.
Dalam sebuah acara reality show, suami dari penyanyi Sarwendah ini menyatakan adanya bintik hitam dari hasil pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) yang diduga merupakan lesi otak.
Kondisi ini membuat Ruben Onsu membutuhkan lebih banyak darah, sehingga harus menerima donor.
Bercak di bagian kepala ini seperti penghisap darah yang harus diperiksa secara rutin berkala setiap minggu.
(*)