Melalui unggahan akun Instagramnya Fitri Salhuteru menuliskan jika kasus Nindy Ayunda dianggap bak istimewa.
Sementara kasus yang menimpa sahabatnya itu, Nikita Mirzani dianggap bak teroris.
"Pasal penyekapan diperlakukan istimewa, pasal ITE diperlakukan bak teroris," tulis Fitri Salhuteru.
Melihat hal tersebut Fitri Salhuteru merasa miris, ia pun membuat tagar yang menyentil pihak kepolisian.
"Miris #polisipilihkasih," tulisnya lagi.
Sementara rumor beredar,Nindy Ayunda dikabarkan bakal dijemput paksa oleh pihak kepolisian.
Lantaran Nindy Ayunda sudah tiga kali mangkir pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan penyekapan.
Bahkan, melansir Tribunnews,com, penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan telah mengeluarkan surat perintah jemput paksa.
Hal itu disampaikan Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi dalam video unggahan kanal YouTube MOP Channel, Rabu (20/7/2022).
"Hari senin (surat) sudah kita terbitkan."
"Memang udah kewajiban dari kita, jika memang ada pemanggilan ke-3 tidak dapat menghadap, berati kita membawa," ucap AKP Nurma Dewi.