GridHype.ID -Pelecehan seksual memang bisa menimpa siapa saja.
Bahkan pelecehan seksual bisa juga terjadi dimana saja dan kapan saja.
Seperti halnya yang dialami penyanyi cantik bersuara emas ini.
Ya, dia adalah Cantika Abigail, salah satu penyanyi dari grup GAC.
Melansir dari GridHits.ID, Cantika Abigail rupanya sempat mengalami pengalaman yang tak mengenakkan.
Pelantun lagu Bahagia itu lantas angkat bicara mengenai pelecehan seksual yang menimpa dirinya.
Cantika mengunggah hal tersebut di Instagram pribadinya.
Mantan kekasih penyanyi Pamungkas itu juga mengaku masih trauma atas apa yang dialaminya.
Setelah awalnya sempat merasa ragu untuk berbagi cerita, akhirnya Cantika mengumpulkan keberanian untuk menyampaikan kasus tersebut ke publik.
"Betapa gilanya dunia yang kita tinggali,"
"saya baru saja mengalami pelecehan seksual kemarin." tulisnya dalam caption.
"Saya telah memikirkan apakah saya harus membicarakannya nanti atau sekarang."
"Tapi saya pikir saya ingin melalui proses ini dan membaginya dengan kalian sementara saya masih sedikit terkejut dengan apa yang terjadi kemarin" imbuhnya.
Pelecehan seksual yang dialaminya terjadi begitu cepat dan orang-orang di sekitar Cantika pun tidak mengetahui hal tersebut.
"Sangat cepat.. tidak ada yang benar-benar menyadari kejadian itu dan jika mereka mengetahuinya - mereka akan melihatnya dari sudut yang berbeda (dan jelas tidak menganggapnya sebagai pelecehan seksual dan malah menormalkan perilaku)."
Tak hanya membagikan cerita, penyanyi cantik ini juga mengajak para orang tua untuk lebih memperhatikan serta mengajarkan anak pentingnya menghormati orang lain.
"Tapi singkatnya, mari kita rangkul anak-anak kita untuk menghormati orang lain, untuk mengetahui batasannya... ajari mereka untuk menjadi berkelas & menjadi pria sejati."
"Dan mari kita ajari putri kita untuk cukup berani membela dirinya sendiri."
Menurut Cantika, jika para orang tua berusaha untuk mendengarkan putra-putri mereka, bukan tak mungkin akan menumbuhkan keberanian untuk berbicara dalam diri anaknya.
"Dengarkan anak-anak kita sehingga mereka memiliki keberanian untuk berbicara."
"Kita perlu belajar bagaimana berbicara sehingga anak akan mendengakan dan ia akan mengetahui pentingnya berani bersuara dan memahami pentingnya perasaan."
Tak ketinggalan, Cantika memberikan paparan mengenai bentuk pelecehan seksual.
"Pelecehan seksual tidak harus berupa fisik, catcalling juga termasuk pelecehan seksual kita sebagai wanita."
"Kita juga tidak harus memakai pakaian formal agar hanya dihormati." "Kita bisa memakai apa pun yang kita inginkan, dan bagi para pria hanya perlu menjadi pria sejati." pungkasnya.
Selain Cantika Abigail, Cinta Laura juga sempat soroti soal kasus pelecehan seksual.
Melansir dari Tribunnews.com, Cinta Laura menyoroti pelaku pelecehan seksual yang sering kali lolos.
Akris sekaligus aktivis wanita Cinta Laura Kiehl tengah menjadi sorotan publik.
Pasca menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier, nama Cinta Laura trending di pencarian Google, Jumat (24/6/2022).
Sikap Cinta Laura kepada Widy Vierra yang menceritakan pelecehan seksual yang pernah dialaminya menuai pujian.
Saat hendak menceritakan kisahnya, Widy sempat meneteskan air mata.
Melihat hal tersebut, Cinta Laura tak tinggal diam.
Ia bahkan memohon pada Deddy Corbuzier untuk menghentikan sementara podcast-nya.
Melalui unggahan akun Instagram pribadinya, Cinta Laura kembali menyoroti masalah pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia.
Wanita keturunan Jerman tersebut mengunggah potongan video podcast Deddy Corbuzier di akun Instagram @claurakiehl, Jumat (24/6/2022)
Cinta Laura menyoroti kasus pelecehan seksual yang terjadi di masyarakat.
Menurut Cinta, pelaku kejahatan tak boleh dibiarkan lolos tanpa menjadari kesalahannya dan mendapat hukuman yang setimpal.
"This needs to STOP. Apa sih yang membuat pikiran masyarakat sampai ke titik ini?
Kenapa kita terus membiarkan pelaku lolos tanpa hukuman dan pengetahuan bahwa yang dilakakun SALAH?!," tulis Cinta di awal kalimat.
Ia menilai ada yang salah dengan struktur budaya yang membuat korban pelecehan seksual merasa malu dengan apa yang terjadi pada mereka.
Mirisnya, faktor seperti ini yang bisa menghambat ngara untuk menjadi lebih demokratis.
"Struktur budaya dan kultural apakah yang membuat korban harus menanggung rasa sakit dan malu atas apa yang terjadi pada mereka?
Ini masalah kita semua, terlepas dari pendidikan, lingkungan dan status ekonomi.
Masalah sistemik, yang jujur, akan terus memperlambat perkembangan negara ini menuju demokrasi yang sesungguhnya," sambung Cinta.
Cinta menilai, pola pikir masyarakat yang keliru selama ini menjadi PR yang amat besar di masa mendatang.
Ia berharap kedepannya masyarakat bisa lebih berani dalam menyuarakan isu tentang pelecehan seksual pemerintah sadar akan pentingnya masalah tersebut.
Di akhir tulisannya, Cinta menegaskan jika hukum yang ada akan sulit diimplementasikan jika pola pikir yang digunakan masih belum maju.
Cinta menilai, keputusan yang objektif tidak mungkin bisa dibuat jika semua pihak belum sepenuhnya mengerti konsep pelecehan dan dampaknya terhadap korban.
"Dengan kompas moral yang rusak dan cara berfikir yang bias, beberapa tahun ke depan sangat krusial untuk kita semua
menyuarakan isu ini agar masyarakat dan pihak-pihak yang berkuasa sadar bahwa pengetahuan dan pelatihan yang intens mengenai isu ini sangat penting.
Hukum yang ada akan sulit di implimentasikan jika cara berfikir pihak yang berwenangpun masih terbelakang.
Keputusan yang objektif tidak mungkin bisa dibuat jika semua pihak belum sepenuhnya mengerti konsep pelecehan dan dampaknya terhadap korban dan masa depan bangsa ini," tutup Cinta.
(*)