Kini, bahan baku sayur lodeh diganti menjadi nangka muda (tewel).
Setiap hari menjelang waktu buka puasa, 150 bungkus bubur lodeh siap dibagikan kepada masyarakat.
Mulai dari jemaah pengajian sore, jemaah salat Maghrib, para santri, dan masyarakat umum yang hendak berbuka puasa.
"Kalau pas Ramadan, di Masjid Agung Kendal rutin menyelenggarakan kegiatan keagamaan."
"Mulai dari kultum, tarawih, dan tadarusan. Khusus kultum sore hari, kami sediakan bubur lodeh untuk berbuka luasa," ujarnya.
Selain bubur lodeh, pihak takmir Masjid Agung Kendal juga menerima berbagai menu dari para donatur.
Seperti nasi kotak, jajanan, minuman, dan beberapa menu-menu takjil lainnya.
Baca Juga: Tak Melulu Minum Obat, Buah Stroberi Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes Saat Buka Puasa
"Alhamdulillah masyarakat antusias juga bersodakoh melalui pihak Takmir Masjid Agung Kendal untuk menambah keberkahan kepada masyarakat," tutur dia.
Pujiato menambahkan, sebelum pandemi Covid-19 melanda, bubur lodeh disajikan dengan menggunakan piring.
Namun, dalam dua tahun terakhir, bubur disajikan dengan menggunakan wadah mika untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.
Sedangkan sayur lodeh dikemas dengan menggunakan plastik.