Dari tradisional bambu kemudian jadi rantang besi,” jelas Yahya.
Lama kelamaan Islam pun datang, dan akhirnya masyarakat mengadopsi kebiasaan ‘nyuguh’ ini untuk dilakukan juga di hari-hari besar seperti Lebaran.
Wadah ini, kata Yahya, berperan sebagai alat pendukung agar lebih mudah membawa makanan-makanan yang jadi simbol perayaan hari besar ini.
Saat hari raya Lebaran misalnya, ada dodol yang jadi simbol keteguhan dan kekuatan persaudaraan.
Ada juga tape uli yang jadi simbol rasa sayang, dan masih banyak makanan lainnya.
(*)