3. Membantu meningkatkan sirkulasi dan metabolisme
Kandungan mineral pada bawang merah diketahui lebih tinggi daripada bawang lainnya, mungkin termasuk zat besi, tembaga, dan kalium.
Zat besi dan tembaga membantu meningkatkan sirkulasi dalam tubuh dengan merangsang produksi sel darah merah.
Dengan lebih banyak sel darah merah dalam aliran darah, sirkulasi darah meningkat, membawa lebih banyak oksigen ke area penting tubuh sekaligus meningkatkan energi, vitalitas, pertumbuhan kembali sel, penyembuhan, dan metabolisme.
4. Menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung
Allicin, senyawa yang terbentuk ketika bawang merah diiris dan dipotong dadu, telah dikaitkan secara langsung dengan pengaturan kadar kolesterol dalam tubuh.
Allicin menghambat enzim reduktase yang diproduksi di hati, yang merupakan enzim yang mengontrol produksi kolesterol.
Dengan menurunkan kadar kolesterol total dalam tubuh, bawang merah dapat membantu mencegah aterosklerosis, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
5. Membantu mengelola diabetes
Dua senyawa fitokimia yang ditemukan dalam bawang merah, allium, dan allyl disulfide, memiliki sifat anti-diabetes.
Mereka dapat membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh, yang tentunya bermanfaat bagi penyandang diabetes yang perlu menjaga kadar gula darah mereka tetap terkendali.
Karena nilai gizinya, bawang merah memiliki efek hipoglikemik yang dapat membantu dalam pengelolaan orang-orang dari semua kelompok umur dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2.