Sebab, pemerintah tengah mengejar cakupan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua atau vaksinasi primer yang dijadwalkan rampung Juni 2022 serta vaksinasi booster.
"Kita masih melakukan equal policy, itu yang kita kejar dulu supaya kita bisa proteksi untuk masyarakat yang mendapatkan vaksinasi primer," ujarnya.
Dante mengatakan, perlu memahami vaksinasi booster bertujuan untuk memberikan tambahan efek proteksi yang sebelumnya sudah menurun dari vaksinasi primer.
Karena itu, saat ini pemerintah baru memberikan vaksinasi booster dosis ketiga.
"Kemudian kita bisa evaluasi dengan uji klinik epidemologi kita memerlukan booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan, tapi bukan sekarang waktunya," ucap dia.
Dosis keempat di negara lain Sampai saat ini, vaksinasi booster dosis keempat ini sudah dilaksanakan di beberapa negara seperti Israel, Italia dan Swedia.
Israel menjadi negara pertama yang melakukan vaksinasi dosis keempat pada 28 Januari 2022.
Direktur Kementerian Kesehatan Israel Nachman Ash mengatakan, vaksinasi Covid-19 dosis keempat diberikan untuk orang renta usia di atas 18 tahun, masyarakat dengan gangguan kekebalan dan pekerja garis depan.
Jenis vaksin Covid-19 yang digunakan dalam vaksinasi booster keempat ini adalah Pfizer, dengan peningkatan kekebalan tubuh tiga sampai lima kali lipat dibandingkan mereka yang divaksinasi dosis ketiga.
Hingga saat ini, lebih dari 600.000 orang Israel sudah menerima vaksinasi dosis keempat. Sedangkan di Italia, vaksinasi booster dosis keempat diberikan untuk warga dengan sistem kekebalan yang lemah.
Vaksinasi diberikan dengan interval 120 hari dari vaksinasi dosis ketiga.
Sementara itu, Swedia merekomendasikan pemberian vaksinasi dosis keempat bagi warganya yang berusia di atas 80 tahun.