Sedangkan tanda dan gejala lanjut kanker payudara, meliputi kulit cekung, retraksi atau deviasi putting susu dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah dari puting.
Kulit tebal dengan pori-pori menonjol sama dengan kulit jeruk dan atau ulserasi pada payudara meupakan tanda lanjut dari penyakit.
Lebih jauh, dalam Buku Saku Keperawatan Onkologi (2005) karya Shirlet E. Otto, dijelaskan secara lengkap mengenai gambaran klinis pada kanker payudara, termasuk mengenai gejala yang paling sering terjadi.
Berikut poin-poinnya:
Gejala kanker payudara yang paling sering terjadi
- Timbul massa (terutama jika keras, irregular, tidak nyeri tekan) atau penebalan pada payudara atau daera aksila
- Rabas puting payudara unilateral, persisten, spontan yang mempunyai karakter serosanguinosa, mengandung darah, atau encer
- Retraksi atau inversi puting susu (puting masuk ke dalam)
- Perubahan ukuran, bentuk atau tekstur payudara (asimetris)
- Pengerutan atau pelekukan kulit di sekitarnya
- Kulit yang berisik di sekeliling puting susu
- Kemerahan, ulserasi, edema, atau pelebaran vena
- Perubahan peau d’orange (seperti kulit jeruk)
- Pembesaran kelenjar getah bening aksila
Baca Juga: Siapa Sangka, Pasien Kanker Payudara Ternyata Bisa Berpeluang untuk Sembuh loh, Ini Kuncinya
- Nyeri kepala yang hebat, muntah proyektil, kesadaran menurun
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal
- Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura
- Peningkatan alkali fosfatase, kalsium, pindal tulang posifit dan atau nyeri tulang yang berkaitan dengan penyebaran kanker ke tulang
- Tes fungsi hati abnormal
Dalam Buku Deteksi Dini Kanker & Simplisia Antikanker (2004) karya Setiawan Dalimartha, juga dijelaskan kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan.
Di mana, penderita merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak terganggu aktivitasnya.