Pada Mei, salah satu korban pulang ke rumah dan mendapat banyak pertanyaan dari kedua orangtuanya.
Korban yang ternyata sedang hamil tak berani mengatakan yang sebenarnya karena merasa takut.
Meski demikian, dirinya akhirnya berani mengaku bahwa dia dihamili oleh guru pesantrennya.
Setelah itu, orangtua korban langsung membuat laporan ke Polda Jabar.
Saat proses pelaporan, sang pelaku masih terus menghubungi korban dan memintanya untuk kembali ke pesantren.
Bahkan, pelaku juga mengirimkan mobil untuk menjemput korban kembali ke pesantren.
Berawal dari pengakuan tersebut, muncul korban lain yang ternyata berjumlah belasan orang.
Dedi juga menjelaskan trik jahat sang pelaku terkait pencabulan yang dilakukannya.
Sang pelaku diketahui sengaja menghamili santriwatiagar anak yang dilahirkan nantinya dapat dirawat di panti asuhan yang bakal didirikannya.
Tempat tersebut nantinya akan menjadi pusat penampungan anak dari hasil perbuatan cabul terhadap santrinya.
Bahkan lebih parahnya lagi, sang pelaku akan memanfaatkan panti asuhan tersebut untuk mendapatkan bantuan dana.