"Tidak ada busa di mulut dan luka di tubuh korban, memang keracunannya itu tidak kelihatan," kata AKP Moch Shohibul Yakin.
Seiring dengan penemuan jasad NW, berbagai kabar terkait pemicu kondisi depresi NW pun bermunculan.
Beberapa pengguna media sosial Twitter pun membagikan tangkapan layar berisi curhatan NW termasuk percakapan yang diduga berasal dari ponsel milik NW.
Salah satu informasi yang beredar menyebutkan bahwa NW mengalami depresi hingga memilih bunuh diri karena ulah mantan kekasihnya.
Sebuah foto yang menunjukkan seorang pria menggunakan seragam kepolisian dengan nama Randy turut muncul dalam beberapa unggahan yang melampirkan tagar #SAVENOVIAWIDYASARI.
Diduga, pria tersebut adalah mantan kekasih NW, yang disebut-sebut telah merudapaksa NW lalu kemudian memaksanya melakukan aborsi.
Terkait sosok R, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengakui bahwa pria tersebut merupakan anggota Polres Pasuruan.
"Terkait isu yang menjadi perbincangan di media sosial, polisi sudah turun tangan, dan benar R ini merupakan anggota Polres Pasuruan, R diketahui pernah memiliki hubungan dengan korban," ungkapnya.
Untuk itu, Andaru menegaskan bahwa Propam Polda Jatim telah diturunkan untuk melakukan penyelidikan atas kabar tersebut, termasuk isu aksi rudapaksa dan penganiayaan.
"Kalau jawaban soal itu isu-isu yang beredar di media masih di dalami, dan nanti yang bisa menjawab dari Polda Jatim," tegasnya.
Sementara mengutip Kompas.com, hasil pemeriksaan dan pendalaman, NW dan R menjalin hubungan sejak 2019.