Nama Tengger ternyata berasal dari pengertian 'tengering budi luhur', yang artinya sifat budi pekerti luhur.
Ada hal menakjubkan yang menjadi ciri khas suku Tengger.
Sebuah studi lapangan yang dilakukan oleh Ayu sutarto pada tahun 1990 mencatat bahwa angka kejahatan di desa desa Tengger hampir dipastikan selalu nol.
Jika ditemukan adanya tindak kriminal, maka pelakunya bukanlah suku Tengger.
Pelaku tindak kriminal tersebut biasanya adalah Wong Ngare, orang yang tinggal di dataran rendah.
Berkaitan dari perilaku mereka yang sangat jauh dari tindak kejahatan, maka dapat dikatakan bahwa suku Tengger sudah mengikuti Pancasila sebagai the living ideology.
Baca Juga: Taat Prokes dan Larang Masyarakat Pergi ke Zona Merah, Suku Badui Catat Nol Kasus Covid-19
(*)