Follow Us

Bukan Bermaksud Menakut-nakuti, Gigi Copot Pada Orang Dewasa Ternyata Bisa jadi Gejala Penyakit Ini

Dwi Purworahayu - Selasa, 23 November 2021 | 07:30
Ilustrasi sakit gigi
freepik

Ilustrasi sakit gigi

GridHype.ID - Gigi copot saat kita masih kecil merupakan kejadian yang normal.

Namun, bagaimana jika gigi copot terjadi pada orang dewasa?

Tentunya ada sejumlah kondisi tertentu yang menyebabkan gigi copot pada orang dewasa.

Jika bukan akibat benturan keras, gigi copot pada orang dewasa rupanya bisa jadi indikasi penyakit tertentu.

Penyebab gigi copot pada orang dewasa

Beberapa orang dewasa mungkin khawatir ketika mengalami gigi copot.

Bagaimanapun gigi dewasa bersifat permanen dan dirancang untuk bertahan seumur hidup.

Jika mengalami gigi copot, segera minta bantuan dokter gigi untuk memastikan penyebabnya dan memberikan saran perawatan terbaik.

Melansir Kompas.com, berikut ini adalah beberapa penyebab gigi copot pada orang dewasa yang mungkin bisa terjadi:

Baca Juga: Tak Perlu Beli Obat ke Apotek, Sakit Gigi yang Menyiksa Ternyata Bisa Langsung Lenyap dengan Bahan Dapur Ini

1. Penyakit gusi

Penyakit gusi melibatkan peradangan dan infeksi pada gusi. Kondisi ini juga dikenal sebagai periodontitis.

Dilansir dari Medical News Today, penyakit gusi biasanya disebabkan oleh kebiasaan kebersihan gigi yang buruk.

Saat menyikat gigi dan flossing tidak menghilangkan plak, penyakit gusi bisa berkembang.

Plak mengandung bakteri. Ini menempel pada gigi dan mengeras dari waktu ke waktu sampai hanya dokter gigi yang dapat menghilangkannya.

Plak yang mengeras yang dikenal sebagai karang gigi dapat menyebabkan gusi menarik diri dari gigi, menciptakan celah yang dapat terinfeksi.

Seiring waktu, proses ini dapat merusak tulang dan jaringan pendukung gigi dan menjadi penyebab gigi copot.

2. Kehamilan

Peningkatan kadar estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat memengaruhi tulang dan jaringan di mulut.

Baca Juga: Pasti Nyesel karena Baru Tahu Sekarang, Inilah Sederet Cara Memutihkan Gigi Secara Alami yang Bisa Kamu Coba, Dijamin Hasilnya Bikin Melongo

Memiliki lebih banyak hormon ini dapat mengubah periodonsium.

Periodonsium merupakan kumpulan tulang dan ligamen yang menopang gigi dan menjaganya tetap pada tempatnya.

Ketika periodonsium terpengaruh, satu atau lebih gigi mungkin terasa longgar dan mudah copot.

Perubahan pada bagian tubuh ini biasanya akan hilang setelah kehamilan dan tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, siapa pun yang mengalami sakit atau gigi copot selama kehamilan harus mengunjungi dokter gigi untuk menyingkirkan penyakit gusi dan masalah kesehatan mulut lainnya.

3. Benturan atau cedera pada gigi

Dilansir dari Health Line, gigi yang sehat memang kuat, tetapi dampak dari pukulan ke wajah atau kecelakaan mobil misalnya, bisa saja merusak gigi dan jaringan di sekitarnya.

Demikian pula, mengatupkan gigi selama masa stres atau menggertakkannya di malam hari dapat merusak jaringan dan mengendurkan gigi.

Banyak orang tidak menyadari kebiasaan mereka menggertakkan gigi sampai mengakibatkan sakit rahang.

Baca Juga: Banyak Kebiasaan Sehari-hari ini Sebabkan Gigi Kuning Membandel, Coba Lakukan Cara Buat Mengatasinya, Dijamin Ampuh

Seorang dokter gigi mungkin dapat mendeteksi masalah sebelum gigi rusak secara permanen.

Siapa pun yang menduga bahwa cedera telah merusak gigi harus menemui dokter gigi sesegera mungkin.

Cedera olahraga, kecelakaan, dan jatuh misalnya, dapat menyebabkan kerusakan gigi.

4. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang melemah dan menjadi keropos.

Akibatnya, benturan dan pukulan kecil pun dapat menyebabkan patah tulang.

Meskipun pada umumnya memengaruhi tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan, osteoporosis juga dapat merusak tulang di rahang yang menopang gigi.

Jika tulang rahang menjadi kurang padat, gigi bisa mengendur dan copot.

Baca Juga: Se-Indonesia Jangan Sampai Kecolongan, Mulai Sekarang Stop Kebiasaan Gunakan Tusuk Gigi Usai Makan, Bahayanya Tak Main-main

(*)

Source : Kompas.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest