Insiden itu membuat puluhan petugas pemadam kebakaran dan polisi terlihat bekerja di luar stasiun.
Kereta ekspres terbatas berhenti darurat di Stasiun Kokuryo di Chofu, Tokyo barat, dan api dapat dipadamkan sekitar 30 menit kemudian setelah lebih dari 40 kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan.
Hattori ditangkap tanpa melakukan perlawanan.
Dikutip dari hasil penyelidikan, Hattori mengaku memang niat membunuh orang dan ingin diberi hukuman mati. Dia bahkan berharap bisa membunuh dua atau lebih banyak orang. Dia juga mengakui menyebarkan cairan untuk membakar gerbong.
Insiden penikaman di Jepang
Menurut polisi, perilaku Hattori ini merujuk sebuah insiden pada bulan Agustus 2021 di kereta komuter Odakyu Electric Railway di Tokyo, di mana seorang pria menikam 10 penumpang di tengah peningkatan keamanan Olimpiade Tokyo.
Jepang memiliki undang-undang senjata yang ketat, tetapi terkadang ada kejahatan kekerasan yang melibatkan senjata lain. Kejahatan kekerasan jarang terjadi di Jepang, tetapi pada bulan Agustus tersebut sembilan orang terluka, satu orang mengalami luka serius.
Dalam serangan terpisah pada 15 Oktober 2021, dua pria ditikam di Stasiun JR Ueno, dan dua orang terluka di stasiun kereta bawah tanah Tokyo pada akhir Agustus 2021 setelah seorang pria menyemprotkan asam sulfat ke wajah pria lain.
(*)