GridHype.ID - Penanganan Covid-19 di Indonesia memang menjadi sorotan.
Pasalnya setelah mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada Juni-Juli, kini angka kasus Covid-19 berangsur-angsur menurun.
Kinerja pemerintah untuk menurunkan angka kasus infeksi Covid-19 ini diapresiasi oleh banyak negara dunia.
Sayangnya, jumlah masyarakat yang terjangkit Covid-19 masih terus bertambah.
Dilansir dari Kompas.com, Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Selasa (2/11/2021) pukul 12.00 WIB, pasien positif Covid-19 bertambah 612 orang.
Data yang sama juga menunjukkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 868 orang.
Sehingga pasien sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 4.090.287 orang.
Kendati demikian, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Tanah Air juga masih terus bertambah.
Pada periode 1-2 November tercatat ada penambahan pasien meninggal dunia 34 orang.
Dengan demikian total pasien meninggal dunia akibat Covid-19 kini mencapai 143.457 orang.
Pemerintah juga mencatat kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 11.629 orang dan suspek Covid-19 sebanyak 8.769 orang.
Sayangnya baru-baru ini ada 3 provinsi yang dilaporkan mengalami lonjakan kasus selama seminggu terakhir.
Dikutip dari GridHealth.ID,Kenaikan kasus pada tiga provinsi ini disebut oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (02/11/2021).
"Merujuk pada data tren kasus positif Covid-19 di 34 provinsi, terdapat tiga provinsi yang menunjukkan tren peningkatan pada minggu terakhir," kata Wiku seperti yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.
Lebih lanjut dia menuturkan, ada 6 provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 di minggu sebelumnya yang juga perlu diwaspadai.
Keenam provinsi yang dimaksud yaitu Bengkulu, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Sulawesi Barat dan Papua.
"Hal ini perlu diantisipasi dan terus dievaluasi agar tidak kembali meningkat di minggu berikutnya," ujar Wiku menegaskan
Dia mengatakan, upaya yang terus dilakukan agar menekan penularan Covid-19 yakni dengan meningkatkan dan memperluas cakupan vaksinasi.
“Cakupan vaksinasi untuk membentuk kekebalan tubuh masyarakat penting untuk terus ditingkatkan dan diperluas agar dapat tercapai perlindungan maksimal,” jelasnya.
Namun, merujuk pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penanganan wabah Covid-19, vaksinasi saja tidak cukup untuk menekan kasus Covid-19.
Banyak negara dengan cakupan vaksinasi dosis lengkap tetap mengalami perkembangan kasus karena kendornya disiplin protokol kesehatan terutama penggunaan masker. Contohnya di Singapura dan Inggris.
Sehubungan dengan hal ini, Wiku mengimbau, di tengah aktivitas usaha yang mulai kembali normal, seluruh lapisan masyarakat harus tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ekstra agar tidak membuka celah terjadinya penularan.
"Disiplin Protokol kesehatan adalah modal utama kita untuk mendukung pemulihan ekonomi dan melakukan aktivitas sosial menuju periode akhir tahun dan di tahun baru 2022," pungkas Wiku.
(*)