Pemerintah Sudah Waspadai Masuknya Gelombang Ketiga Covid-19 di Akhir Tahun 2021, Pakar Sebut Tergantung 7 Hal ini

Senin, 25 Oktober 2021 | 15:00
unsplash

Varian delta dominasi virus corona di Indonesia.

GridHype.ID - Pandemi Covid-19 hingga kini memang masih menjadi momok yang menakutkan.

Meski kini status di Indonesia, angka kasus Covid-19 sudah mulai terkendali bahkan sudah menurun. Kita tetap tidak boleh lengah.

Pasalnya, Indonesia akan diprediksi akan mengalami gelombang ketiga Covid-19 pada akhir tahun 2021 nanti.

Dilansir dari Tribunnews.com,sejumlah pihak termasuk Kementerian Kesehatan memprediksi gelombang ketiga Covid-19 akan menghantam Indonesia akhir atau awal tahun nanti.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama memandang, prediksi tersebut beralasan dengan menimbang setidaknya tiga hal ini.

Pertama, pengalaman selama ini, jika ada peningkatan mobilisasi karena libur panjang maka kasus akan naik.

"Saat ini saja aktivitas masyarakat relatif terus meningkat, sementara tidak semua menjaga jarak dan atau memakai masker dengan benar," katanya saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).

Serta yang ketiga adalah, masih ada sekitar 65 persen penduduk Indonesia belum mendapat perlindungan memadai akibat vaksin Covid-19.

Baca Juga: Jangan Sampai Lengah Meski Kasus Menurun, IDI Akui Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia Sulit Diprediksi dan Minta Masyarakat Tetap Lakukan ini

"Belum dapat vaksin 2 kali. Bahkan, masih lebih 3/4 lansia belum dapat vaksin memadai," imbuh mantan petinggi WHO Asia Tenggara ini.

Meski demikian, terkait besaran gelombang ketiga yang terjadi amatlah bergantung pada 7 hal ini yang meliputi.

"Satu, seberapa patuh kita semua pada 3 atau 5 M. Kedua, seberapa ketat kebijakan PPKM oleh pemerintah sesuai derajat yang ada," imbuhnya.

Pemerintah diharapkan, memantau data perkembangan kasus dari waktu ke waktu, dan kalau ada kenaikan maka seberapa ketat pembatasan sosial diberlakukan.

"Keempat, kecepatan vaksinasi harus ditingkatkan. India yang penduduknya 4 kali dari RI, sudah menyuntik 8 juta orang per hari, maka target kita 2 juta sehari rasanya cukup tepat dan semua dapat dicapai. India juga sudah memvaksin 1 milyar penduduknya," kata Prof Tjandra.

Kemudian memperbanyak tes dan telusur. Setidaknya dalam sehari Indonesia dapat melakukan tes pada sekitar 400 ribu orang, dan telusur dilakukan pada 15 kontak dari kasus yang ada.

"Bagaimana kita mengendalikan pintu masuk negara dalam antisipasi kemungkinan peningkatan kasus dari mereka yg datang dari luar negeri.

Ada tidaknya varian baru yg muncul. Jumlah pemeriksaan Whole Genome Sequencing kita harus ditingkatkan.

Serta ketujuh, Kita perlu waspada dengan varian baru yang ada di negara-negara lain," jelasnya lagi.

Baca Juga: Tabiat Asli Selebgram ini Terbongkar Coreng Imej Usai Ramai Diduga Kabur dari Karantina Wisma Atlet, Satgas Covid-19 Bertindak Tegas Bakal Lakukan Hal ini

Sementara itu, pemerintah kini telah berupaya untuk mencegah datangnya gelombang ketiga Covid-19.

Dikutip dari Kompas.com, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto mengungkap upaya pemerintah mencegah timbulnya gelombang ketiga Covid-19 di Tanah Air.

Terutama dalam menghadapi libur akhir tahun yang sangat berpotensi meningkatkan kembali kasus Covid-19.

"Mendekati libur akhir tahun ini pemerintah terus menggalakkan aturan mengenai protokol kesehatan kepada masyarakat dan fokus pada pencegahan melalui gerakan 3T (testing, tracing, treatment)," ujar Agus dikutip dari siaran pers, Senin (25/10/2021).

Selain itu, percepatan vaksinasi Covid-19 juga menjadi salah satu kunci untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19 tersebut.

Oleh karena itu, dia berharap agar percepatan program vaksinasi juga dilakukan, khususnya bagi lansia dan masyarakat rentan.

Dengan demikian, maka target vaksinasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah sampai akhir tahun nanti pun bisa tercapai.

"Program vaksinasi khususnya bagi lansia dan masyarakat rentan, serta dosis ketiga bagi tenaga kesehatan juga perlu dipercepat sehingga pada akhir tahun nanti sudah mencapai target pemerintah yaitu minimal sebesar 70 persen cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Kaum Hawa Wajib Tahu, Muncul Perubahan Siklus Menstruasi Masuk dalam Gejala Long Covid-19, Simak Penjelasan Lengkapnya

Indonesia saat ini juga tengah menyiapkan upaya transisi dari status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Terkait hal ini, Agus menyinggung bahwa peranan dokter sangat penting untuk melakukan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat dalam rangka transisi dari pandemi menuju endemi Covid-19.

Antara lain, komunikasi dan edukasi tentang pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.

"Para dokter sudah paham betul dengan pola cara pencegahannya karena sudah tertanam di dalam dirinya saat melayani masyarakat yang sakit dan sebagai contoh di tengah-tengah masyarakat," ujar dia.

Baca Juga: Jangan Sampai Keseringan! Kesehatanmu Jadi Taruhan Jika Terus-menerus Menggunakan Kipas Angin, Berbagai Dampak Buruk dari Kebiasaan Sejuta Umat Ini

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya