GridHype.ID -Kabar gembira datang dari seorang pasien kanker payudara yang berhasil melawan penyakitnya.
Tak cuma sekali, ia bahkan mengalahkan penyakitnya sebanyak dua kali.
Wanita tersebut adalah Ajeng Stephanie.
Ajeng Stephanie adalah salah satu yang telah membuktikannya dengan menang melawan dua kali kanker payudara.
Bertahan menghadapi penyakit kanker payudara hingga sintas memang bukanlah hal yang mustahil.
Dalam diskusi virtual di live Instagram N'PURE yang bertema “Together We Fight! Breast Cancer Awareness”, Selasa (27/10/2021), Ajeng menceritakan kisahnya berjuang melawan kanker payudara.
Kecurigaannya bermula ketika muncul benjolan di payudara kanannya saat menyusui anaknya di tahun keempat.
Dia sempat mengira bahwa benjolan itu hanyalah kelenjar ASI.
Namun satu pekan kemudian, benjolan tidak hilang dan masih terasa saat diraba.
Saat itulah, Ajeng menyadari bahwa benjolan tersebut bukan benjolan biasa.
Baca Juga: Jadi Pertanyaan Besar, Amankah Deteksi Kanker Payudara pada Wanita Hamil?
Tidak ingin menunda-nunda, Ajeng bersama suaminya pun memberanikan diri untuk memeriksakan kondisinya ke dokter.
"Akhirnya aku USG, di USG kelihatan banget bentuk benjolannya padat, terus kaya awan. Terus dokter bilang, curiganya ganas nih. Akhirnya biopsi, setelah biopsi, bener benjolan ini tuh kanker payudara," ujarnya.
Dokter yang menanganinya menyarankan untuk diambil tindakan pengangkatan seluruh jaringan yang disebut masectomy atau pengangkatan payudara secara keseluruhan.
Setelah tindakan pengangkatan jaringan payudara, proses pengobatan dilanjutkan dengan enam kali kemoterapi, dan 16 kali radiasi.
Pasca operasi tersebut, setiap tiga bulan sekali Ajeng rutin memeriksakan kondisinya ke dokter.
Namun, rupanya penyakit kanker payudara yang mendera Ajeng tidak berhenti di situ.
Pada Maret 2020 lalu, benjolan kembali muncul di payudara.
Kali ini di payudara sebelah kiri.
"Abis biopsi, dokter lagi-lagi bilang ini kankernya muncul lagi. Jadi aku ngulangin lagi treatment nya, sekarang lebih panjang. (Sebanyak) 16 kali kemoterapi, dan 30 kali radiasi," ungkapnya.
Hingga kini, kondisi kanker payudara Ajeng masih terkontrol dan dia rutin memeriksakan diri ke dokter.
Tidak perlu takut
Meski telah melalui dua kanker payudara dan dua kali masectomy, Ajeng tidak patah semangat.
Lewat perjuangannya melawan kanker payudara, dia justru telah membuktikan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan, dan kita tidak perlu merasa takut untuk segera memeriksakan diri.
"Kita harus bisa melawan rasa takut karena bahaya banget kalo ketauannya udah di stadium lanjut. Tapi jangan terlalu paranoid soalnya delapan dari 10 benjolan belum tentu kanker payudara, kita harus cek ke dokter. Teknologi udah canggih kok sekarang," tutur Ajeng.
Ajeng mengakui bahwa keluarga menjadi alasan utama dia tetap kuat menghadapi kanker payudara.
Dukungan komunitas kanker payudara Love Pink di mana Ajeng bergabung menjadi anggota di dalamnya juga menjadi kekuatan dalam menghadapi kanker payudara.
Komunitas ini menjadi tempat saling berbagi informasi dan menyemangati satu sama lain bagi penyintas kanker payudara.
Dia pun mengimbau kepada seluruh perempuan untuk melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) setiap bulan.
Caranya dengan meraba payudara pada hari ke 7 sampai hari ke 10, dihitung dari hari pertama menstruasi.
Jika ditemukan perubahan yang dirasa mencurigakan, segera lakukan SADANIS (periksa payudara klinis), yaitu pemeriksaan menggunakan USG atau mamografi, untuk menangkap kanker payudara sedini mungkin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Ajeng Stephanie, Menang Melawan Kanker Payudara 2 Kali"
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Inilah Ciri-ciri dan Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Kamu Kenali
(*)